Senin 13 Jan 2025 15:53 WIB

Dorong Bangkitnya Social Entrepreneurship, Muhammadiyah dan Kadin Indonesia Luncurkan Buku

Muhammadiyah dipandang sebagai social enterprise tertua dan tersukses di RI.

Rep: Muhyiddin/ Red: Hasanul Rizqa
Buku Bangkitnya Kewirausahaan Sosial di Indonesia - Kisah Muhammadiyah
Foto: pustakakspkreatif
Buku Bangkitnya Kewirausahaan Sosial di Indonesia - Kisah Muhammadiyah

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Muhammadiyah bekerja sama dengan Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia meluncurkan buku bertajuk Bangkitnya Kewirausahaan Sosial: Kisah Muhammadiyah, hari ini. Hadirnya karya tersebut dalam rangka mengapresiasi Muhammadiyah sebagai social enterprise tertua dan tersukses di Tanah Air.

Dalam pidato sambutan, Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Prof Haedar Nashir mengatakan, Muhammadiyah memiliki banyak amal usaha yang bergerak dalam bidang pendidikan, kesehatan, dan sosial. Persyarikatan juga berperan aktif mendukung sektor ekonomi melalui program-program yang berorientasi pada pemberdayaan umat dan masyarakat umum.

Baca Juga

Bersama Kadin, lanjut dia, Muhammadiyah akan semakin memperkuat peran ekonomi keumatan. Tujuannya untuk mencapai kesejahteraan yang merata.

“Kami berharap kolaborasi antara Muhammadiyah dan Kadin bisa membawa manfaat yang lebih besar bagi umat, bangsa, dan negara,” ujar Prof Haedar Nashir di Museum Muhammadiyah, kompleks kampus Universitas Ahmad Dahlan, DI Yogyakarta, Senin (13/1/2025).

Hal senada juga disampaikan Ketua Umum Kadin Indonesia, Arsjad Rasjid. Melalui buku karyanya ini, ia ingin mengapresiasi Muhammadiyah sebagai pelopor kewirausahaan sosial di Tanah Air sejak tahun 1912.

Menurut Arsjad, Muhammadiyah melalui ribuan sekolah, universitas, rumah sakit, dan lembaga sosial lain yang dimilikinya terus berkontribusi dalam membangun masyarakat. Di sektor ekonomi, Persyarikatan menerapkan kewirausahaan sosial yang berbasis pada syariat.

Ia berharap, buku Bangkitnya Kewirausahaan Sosial: Kisah Muhammadiyah dapat menjadi inspirasi bagi dunia usaha untuk menjadikan kewirausahaan sosial sebagai bagian dari solusi kemakmuran di Indonesia.

Arsjad menjelaskan, salah satu kunci keberhasilan Muhammadiyah dalam membangun kewirausahaan sosial adalah penanaman nilai gotong royong dalam model bisnis yang mandiri dan berkelanjutan.

“Prinsip gotong royong ini yang perlu ditiru, selain sebagai ciri khas Indonesia, gotong royong juga membawa dampak yang luar biasa saat diaplikasikan pada model bisnis," ucap dia.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Haedar Nashir (@haedarnashirofficial)

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement