REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Suatu ketika, Nabi Musa mendapat pertanyaan dari seorang umatnya: adakah orang yang lebih pintar selain dirinya? Karena merasa bahwa dirinya adalah seorang utusan Allah di antara kaumnya, maka ia menjawab singkat pertanyaan itu: "Tidak ada."
Ternyata, Allah SWT tidak setuju dengan jawaban Musa. Kemudian, Allah mengutus Jibril untuk bertanya kepada sang nabi, "Wahai Musa, tidakkah engkau mengetahui di mana Allah SWT meletakkan ilmu-Nya?"
Mendengar firman Allah yang dibawa Jibril, Nabi Musa sadar bahwa dia tadi terburu-buru menyampaikan jawaban.
Jibril kembali berkata kepadanya, "Sesungguhnya Allah mempunyai seorang hamba yang berada di tempat bertemunya dua lautan (majma al-bahrain). Ia lebih alim daripada engkau."
Mendengar perkataan itu, Nabi Musa penasaran. Ia ingin segera menemui orang alim tersebut guna menimba ilmu darinya.
Musa pun bertanya kepada Jibril, bagaimana caranya ia dapat menemui orang yang dimaksud.
Sang malaikat lalu menyampaikan firman Allah yang menjawab pertanyaan itu. Nabi Musa diperintahkan untuk pergi dan membawa ikan dalam ember. Ketika nanti hewan itu melompat ke lautan, maka di situlah Musa akan menemui hamba alim yang dimaksud.
Maka pergilah Musa. Saudara Harun AS itu ditemani seorang muridnya, Yusya bin Nun. Pemuda itu dengan setia mengiringi sang nabi.
Sinar matahari kian terik. Keduanya tetap berjalan menuju tempat yang disebut majma al-bahrain walau Nabi Musa sendiri tak mengetahui, di mana lokasi persisnya.
Saat sedang beristirahat, Yusya terkejut lantaran mendapati bahwa ikan dalam ember yang dibawanya hidup lagi. Padahal, terakhir kali melihatnya, murid Nabi Musa ini yakin bahwa hewan tersebut dalam keadaan mati.
Bukan hanya itu, entah apa yang menggerakkannya, ikan itu tiba-tiba melompat dan seakan-akan terbang menuju sumber air terdekat. Yusya tak menceritakan peristiwa ini kepada Nabi Musa, yang saat itu sedang tertidur.
Sesudah itu, keduanya kembali melanjutkan perjalanan. Tibalah saatnya Nabi Musa menyuruh muridnya itu untuk menyajikan makan siang. "Mana ikan yang engkau bawa dalam ember? Mari kita masak ikan itu untuk dimakan," katanya.
View this post on Instagram