Senin 13 Jan 2025 20:07 WIB

38 Negara Siap Ikuti MTQ Internasional 2025 yang Digelar di Jakarta

MTQ Internasional bagian dari soft diplomacy Indonesia mempererat hubungan bilateral.

Direktur Penerangan Agama Islam Kemenag, Ahmad Zayadi.
Foto: Dok Kemenag
Direktur Penerangan Agama Islam Kemenag, Ahmad Zayadi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Agama akan menggelar Musabaqah Tilawatil Qur'an (MTQ) Tingkat Internasional ke-4 di Jakarta pada 28 Januari hingga 2 Februari 2025 mendatang. Perhelatan akbar tersebut akan diikuti 60 peserta dari 38 negara.

Direktur Penerangan Agama Islam Kemenag, Ahmad Zayadi mengatakan, penyelenggaraan MTQ Internasional itu merupakan upaya memperkuat peran Indonesia sebagai pusat peradaban Islam dunia. "Indonesia adalah negara dengan penduduk Muslim terbesar di dunia, sekitar 237 juta jiwa atau setara 87 persen dari total penduduk. Ini menjadi alasan kuat bagi Indonesia untuk tampil sebagai rujukan dalam penyebaran Islam yang moderat dan damai," ujar Zayadi saat ditemui media di Jakarta, Senin (13/1/2025).

Menurut Zayadi, MTQ Internasional bukan sekadar ajang perlombaan membaca Alquran, tetapi momentum untuk memperkenalkan wajah Islam Indonesia yang moderat, toleran, dan inklusif. "MTQ Internasional merupakan bagian dari soft diplomacy Indonesia untuk mempererat hubungan bilateral dan multilateral dengan banyak negara. Ini akan menjadi momentum strategis untuk menunjukkan karakter Islam di Indonesia yang konsisten membawa pesan damai dan penuh toleransi," katanya.

Zayadi menambahkan, MTQ Internasional ini menjadi yang pertama setelah 10 tahun terakhir setelah sebelumnya digelar pada 2015. "Antusiasme peserta sangat tinggi, terlihat dari lebih dari 187 negara yang mengikuti tahap pra-kualifikasi pada akhir 2023," tambah Zayadi.

Di tempat yang sama, Kasubdit Lembaga Tilawah dan Musabaqah Alquran, Rijal Ahmad Rangkuty mengatakan, Kemenag menggandeng berbagai pihak dalam penyelenggaraan MTQ Internasional tersebut, termasuk Kementerian Luar Negeri. "Kami berkomitmen menampilkan kapasitas dan kapabilitas terbaik. Komunikasi dengan peserta dan dewan juri internasional pun terus diperkuat agar pelaksanaan MTQ berjalan optimal," ujar Rijal.

Pada Desember 2023, lanjut Rijal, delegasi dari 187 negara telah melakukan seleksi secara online. Seleksi itu menghasilkan 60 peserta yang berhasil lulus ke babak grand final.

"60 peserta tersebut berasal dari 38 negara, terdiri dari 19 negara di Asia, 14 negara di Afrika, 4 negara di Eropa, dan 1 negara di Amerika. Rinciannya, 17 peserta cabang Tilawah Putra, 7 peserta Tilawah Putri, 19 peserta Tahfiz Putra, dan 17 peserta Tahfiz Putri," imbuh Rijal.

Rijal menjelaskan, panitia telah menyiapkan 22 dewan hakim. Terdapat 15 dewan hakim dari dalam negeri dan 7 dari luar negeri.

Selain kompetisi tilawah Alquran, MTQ Internasional Indonesia IV Tahun 2025 juga akan dimeriahkan dengan berbagai kegiatan lainnya, seperti Seminar Internasional Alquran, Seminar Internasional Perkembangan Kaligrafi Islam di Indonesia, City Tour ke Museum Alquran di TMII, Kunjungan ke Unit Percetakan Alquran (UPQ), dan Tour ke Terowongan Silaturahmi di Masjid Istiqlal.

Rijal menyebut, Menteri Agama Nasaruddin Umar dijadwalkan membuka acara ini secara resmi pada 29 Januari 2025. Pembukaan ini diharapkan menjadi momentum penting untuk memperkenalkan Indonesia sebagai tuan rumah yang profesional dan ramah.

"Kami berharap MTQ Internasional ini tidak hanya sukses sebagai ajang kompetisi, tetapi juga menjadi wadah mempererat ukhuwah Islamiyah antarbangsa dan memperkuat citra positif Indonesia di mata dunia," tutup Rijal.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement