Selasa 03 Dec 2024 13:03 WIB

Menteri Agama Bawa Kabar Buruk untuk Pejabat Kemenag yang Korup

Tidak boleh ada lagi tradisi memberikan amplop ke pejabat saat kunjungan.

Ketua Umum IKA Alumni PP Ibadurrahman YLPI Tegalega Sukabumi, Toto Izul Fatah, menilai ajakan Menteri Agama Nasarudidin Umar, akan menjadi kabar buruk untuk pejabat korup.
Foto: istimewa/doc humas
Ketua Umum IKA Alumni PP Ibadurrahman YLPI Tegalega Sukabumi, Toto Izul Fatah, menilai ajakan Menteri Agama Nasarudidin Umar, akan menjadi kabar buruk untuk pejabat korup.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Ajakan Menteri Agama RI, Prof Nasaruddin Umar untuk tidak melakukan berbagai pungutan yang mengarah pada korupsi, viral di media sosal beberapa waktul belakangan ini. Menurut Ketua Umum Ikatan Alumni Pondok Pesantren Ibadurrahman YLPI Tegallega Sukabumi, Jabar, Toto Izul Fatah, ajakan ini bisa menjadi kabar buruk buat para pejabat korup di lingkungan kementerian agama. 

Menurut Toto, apa yang disampaikan Prof Nasaruddin menjadi angin segar buat kementerian, yang selama ini cukup dicitrakan kental dengan aroma negatif praktik korupsi. 

Baca Juga

“Tdak banyak pejabat tinggi negara yang berani membuat statemen seperti itu. Meski disampaikan dengan tenang, tidak bernada keras, tapi pesannya sangat kuat dan keras. Kebangetan kalau para pejabat yang mendengarnya masih juga tidak mau mengikuti, apalagi berpura-pura tidak dengar,” kata Toto, dalam siaran pers, Selasa (3/12/2024). 

Toto yang juga Direktur Eksekutif Citra Komunikasi LSI Denny AJ itu berharap, apa yang disampaikan menteri agama itu menjadi virus positif, yang bisa segera menular ke instansi kementerian negara lainnya. Termasuk, menjadi inspirasi buat seluruh lembaga negara di bawahnya. Mulai dari pemerintah propinsi, kabupaten dan kota.

“Saya senang, gembira dan bangga punya pejabat yang berani memberi warning seperti Pak Menag itu. Apalagi, pernyataan itu keluar bukan tanpa resiko. Salah satunya, akan dimusuhi banyak pejabat korup. Dan Prof Nasarurddin sudah berani mengambil pilihan itu,” ungkap Toto.

Meski begitu, Toto yakin, jika Nasaruddin harus mengambil resiko dimusuhi para koruptor, akan banyak rakyat yang siap berada di belakangannya. “Karena hari ini, rakyat sudah semakin muak dengan praktik korupsi,” kata Toto. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement