Jumat 29 Nov 2024 09:07 WIB

Kisah Persahabatan Buya Hamka dengan Warman, Teman Hajinya yang Menjadi Komunis

Warman mengaku sebagai Muslim yang komunis

Buya Hamka
Foto: Dok. Muhammadiyah
Buya Hamka

REPUBLIKA.CO.ID, Haji Abdul Karim Amirullah yang akrab disebut umat Islam tanah air sebagai Buya Hamka, merupakan ulama pujangga yang hidup pada masa perjuangan. Ulama kenamaan Sumatra ini aktif di dunia penerbitan dengan menjadi Pemimpin Redaksi Majalah Pedoman Masyarakat yang berkantor di Medan, Sumatra Utara.

Sebagai seorang wartawan, Hamka bersinggungan dengan banyak kalangan. Dia tak membatasi pergaulannya meski dikenal sebagai angku haji muda yang aktif di Muhammadiyah.

Baca Juga

Akmal Nasery Basral dalam Buya Hamka Merangkai Makna di Mihrab Ulama mengungkapkan, Hamka juga bersahabat dengan seorang pemuda komunis bernama Warman. Pemuda ini dikisahkan mengkritik salah satu karya fenomenal Hamka, Merantau ke Deli.

Dia keberatan karena karyanya itu kerap menguras air mata pembaca. Warman menginginkan agar karya-karya Hamka mendorong para pemuda untuk menjadi pengikut komunis dan mengangkat senjata melawan Belanda.

Dikritik oleh Warman, Hamka tidak pernah tersinggung. Dia maklum karena Warman adalah kawan berhajinya 12 tahun silam. Waktu itu, dia berusia 19 tahun sedangkan Warman tiga tahun lebih tua. Mereka berangkat dari Pelabuhan Belawan, berkenalan di kapal. Mereka cepat akrab. Sepulang berhaji, Hamka cukup sering berkomunikasi dengan Warman. Dia tahu jika sahabatnya itu mendalami ideologi komunisme. Meski demikian, dia menolak jika disebut ateis. Dia mengaku sebagai Muslim yang komunis.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement