Selasa 12 Aug 2025 19:40 WIB

Nabi Ibrahim Disebut Sebagai Ummah Dalam Alquran, Mengapa?

Ini tafsir Buya Hamka atas ayat yang sebut Nabi Ibrahim sebagai 'ummah.'

Rep: Fuji Eka Permana/ Red: Hasanul Rizqa
3 Situs Jejak Nabi Ibrahim AS
Foto: republika
3 Situs Jejak Nabi Ibrahim AS

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Umat dalam bahasa Indonesia berarti 'para penganut.' Ini pun sesungguhnya berasal dari bahasa Arab, yakni ummah.

Umumnya, kata tersebut mengandung makna 'sekumpulan orang.' Namun, dalam Alquran kata yang sama dapat merujuk pada satu orang saja, yakni Nabi Ibrahim AS.

Baca Juga

Dalam surah an-Nahl ayat ke-20, Allah berfirman:

اِنَّ اِبۡرٰهِيۡمَ كَانَ اُمَّةً قَانِتًا لِّلَّهِ حَنِيۡفًاؕ وَلَمۡ يَكُ مِنَ الۡمُشۡرِكِيۡنَۙ

"Sungguh, Ibrahim adalah seorang ummah, patuh kepada Allah dan hanif. Dan dia bukanlah termasuk orang musyrik (yang mempersekutukan Allah)."

Kata ummah itu, menurut mushaf yang diedarkan Kementerian Agama (Kemenag) RI, diterjemahkan sebagai 'imam (yang dapat dijadikan teladan).' Namun, mengapa Allah menggunakan kata itu saat membicarakan perihal Nabi Ibrahim?

Dalam Tafsir al-Azhar, Buya Hamka menerangkan, dalam Alquran hanya sekali kata ummah disematkan kepada Nabi Ibrahim AS. Bila diartikan secara umum, ummah itu bermakna bahwa ayahanda Nabi Ismail dan Nabi Ishaq itu adalah seorang insan yang tunduk kepada Allah.

Menurut Buya Hamka, wajarlah bila Nabi Ibrahim disebut sebagai umat (ummah). Sebab, sang rasul telah menurunkan banyak umat besar. Misalnya, umat Bani Israil yakni dari keturunan Nabi Ishak dan Nabi Yaqub. Kemudian, Bani Ismail yang diturunkan dari Nabi Ismail AS. Mereka lalu menurunkan bangsa Arab Musta'ribah, yang darinya Nabi Muhammad SAW berasal.

Maka seorang yang menjadi sumber umat-umat besar selayaknya mendapat kehormatan untuk disebut juga sebagai umat (ummah).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement