Senin 25 Nov 2024 18:49 WIB

3 Orang Tewas Buntut Bentrok Akibat Pemerintah India akan Kembali Klaim Masjid Kuno Mughal

Masjid Shahi Jama warisan Mughal di Sambhal akan diklaim pemerintah India

Bendera India (Ilustrasi).  Masjid Shahi Jama warisan Mughal di Sambhal akan diklaim pemerintah India
Foto: IST
Bendera India (Ilustrasi). Masjid Shahi Jama warisan Mughal di Sambhal akan diklaim pemerintah India

REPUBLIKA.CO.ID, ANKARA— Kota Sambhal di negara bagian Uttar Pradesh, India utara, berada dalam keadaan siaga setelah tiga orang tewas dan puluhan lainnya luka-luka dalam bentrokan pada Ahad (24/11/2024).

Bentrokan terjadi antara para pengunjuk rasa dan polisi selama survei yang diawasi oleh pengadilan terhadap Masjid Jama era Mughal.

Baca Juga

Dikutip dari Anadolu, Senin (25/11/2024), pengadilan setempat baru-baru ini memerintahkan sebuah survei terhadap Masjid Shahi Jama di kota Sambhal, negara bagian Uttar Pradesh, menyusul sebuah petisi yang mengklaim bahwa sebuah kuil berdiri di lokasi masjid tersebut.

Pada Ahad pagi, ketika tim tiba di kota tersebut untuk melakukan survei, penduduk setempat menentang langkah tersebut, yang memicu bentrokan antara petugas keamanan dan penduduk setempat.

Aunjaneya Kumar Singh, seorang pejabat sipil senior, mengkonfirmasi kematian tiga warga sipil dan mengatakan bahwa beberapa polisi juga terluka.

Ketika survei sedang berlangsung, sekelompok orang berkumpul di daerah tersebut dan meneriakkan slogan-slogan dan kemudian mulai melemparkan batu ketika polisi mencoba untuk membersihkan daerah tersebut, katanya.

Pihak berwenang telah menahan 21 orang sehubungan dengan kekerasan tersebut dan menghentikan layanan internet serta menutup sekolah-sekolah di daerah tersebut selama satu hari.

Survei ini diperintahkan oleh pengadilan setempat minggu lalu beberapa jam setelah sebuah petisi mengklaim bahwa masjid tersebut telah dibangun di atas lokasi kuil yang telah dihancurkan.

BACA JUGA: Kehancuran Proyek Zionisme Israel Mulai Terlihat Jelas?

Video dan gambar bentrokan yang dibagikan di media sosial menunjukkan sandal, batu bata, dan batu berserakan di sekitar masjid.

Para pengunjuk rasa menuduh bahwa tiga orang tertembak oleh polisi, namun pihak berwenang membantahnya.

"Tidak ada senjata yang digunakan yang dapat merenggut nyawa seseorang," kata Inspektur Polisi Krishan Kumar kepada surat kabar Hindu.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement