Selasa 19 Nov 2024 21:00 WIB

Sejumlah Penyelenggara Haji Khusus Hadirkan Syarikah Arab Saudi Presentasikan Layanan Mina

Sejumlah Syarikah mempresentasikan proyeksi layanan untuk jamaah haji khusus

Presentasi Ithraa Alkhair di hadapan penyelenggara haji khusus.
Foto: Dok Istimewa
Presentasi Ithraa Alkhair di hadapan penyelenggara haji khusus.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-Sejumlah pengusaha travel haji khusus yang tergabung dalam Konsorsium Berkah Bersama (KBB) melakukan beauty contest atau seleksi syarikah (perusahaan) yang akan melayani jamaah haji khusus Indonesia selama di Mina dan Arafah. 

Syarikah adalah perusahaan yang mendapatkan izin operasional di Mina dan Arafah atas mandat dari badan pelayanan haji di Makkah (muassasah).

Baca Juga

Adapun Konsorsium Berkah Bersama (KBB) anggotanya berasal dari Aliansi Pengusaha Haramain Seluruh Indonesia (Asphirasi), Kebersamaan Pengusaha Travel Haji dan Umrah (Bershatu), Kesatuan Tour Travel Haji Umrah Republik Indonesia (Kesthuri), Asosiasi Penyelenggara Haji Umroh dan In-Bound Indonesia (Asphurindo), dan Afiliasi Penyelenggara Umrah dan Haji (Ampuh)

Satu persatu syarikah tersebut datang ke Indonesia untuk melakukan presentasi tentang pelayanan yang akan mereka tawarkan pada jamaah haji Indonesia.

Pada Senin (18/11/2024) malam kemarin salah satu syarikah juga melakukan presentasi di hadapan puluhan pengusaha travel haji khusus yang tergabung dalam KBB.

"Kami hari ini memperkenalkan salah satu layanan syarikah, di mana kita haji itu membutuhkan syarikah-syarikah. Syarikah syarikah ini kita undang untuk mempresentasikan bagaimana layanan-layanan mereka nanti di Arafah dan Mina," kata Ketua Umum Aliansi Pengusaha Haramain Seluruh Indonesia (Asphirasi) Awaluddin Wahab kepada wartawan di Jakarta. 

Pada Senin malam kemarin adalah syarikah terakhir yang melakukan presentasi di hadapan anggota Konsorsium Berkah Bersama. Pihak KBB akan segera menentukan syarikah yang akan melayani Jemaah haji Indonesia selama di Arafah, Muzdalifah dan Mina (Armuzna).

Asrul Aziz Taba dari Kesthuri mengatakan saat ini KBB masih menunggu kebijakan pemerintah terkait kepastikan waktu kapan jamaah haji khusus ini bisa melunasi biaya.

"Sehingga kita tahu berapa jumlah yang kita miliki, sehingga kita bisa memilih syarikah mana yang akan kita pilih sebagai pihak yang akan melayani kita di sana (Arab Saudi)," kata Asrul di tempat yang sama.

Salah satu syarikah yang melakukan presentasi di hadapan Konsorsium Berkah Bersama pada Senin malam adalah Ithraa Alkhair.

Chairman of The Board of Directors Ithraa Alkhair Faisal Abdul Aziz mengatakan pihaknya menawarkan tenda dua lantai di Arafah dan Mina untuk jamaah haji khusus Indonesia.

Adanya tenda dua lantai di Mina dan Arafah ini memungkinkan setiap Jemaah haji khusus Indonesia memiliki space yang lebih luas, yakni sekitar 1,5 meter persegi setiap jemaahnya.

Selain space dan tenda dua lantai, Faisal juga menyebut bahwa lokasi jamaah dengan tempat untuk melontar jumrah di Jamarat (lokasi lempar jumrah) cukup dekat.

"Kami (Ithraa Alkhair) menawarkan tenda dua lantai di Arafah dan Mina. Untuk Mina, izin awalnya sudah ada," kata Faisal.

Asrul menyambut baik tawaran dari Ithraa Alkhair tersebut, namun keputusan untuk menentukan Syarikah nantinya ada di anggota Konsorsium Berkah Bersama.

"Dia (Ithraa Alkhair) menawarkan, tapi pilihan ada di tangan kami (KBB)," kata dia.

Yang pasti, kata Asrul, pilihan terhadap syarikah nantinya akan dilakukan dengan pertimbangan untuk pelayanan jamaah haji khusus Indonesia yang lebih baik.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement