REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua Dewan Pertimbangan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat Zainut Tauhid Sa'adi melihat masih ada yang harus diperbaiki dalam penyelenggaraan ibadah haji 2025, khususnya dalam menyesuaikan sistem haji Indonesia dengan transformasi yang sedang berlangsung di Arab Saudi.
“Meski secara umum lancar, kami melihat masih ada ruang bagi perbaikan penyelenggaraan haji di masa mendatang. Ini juga tidak lepas dari transformasi penyelenggaraan yang sedang berlangsung di Arab Saudi, baik dari aspek manajemen maupun digitalisasi,” ujar Zainut dalam keterangan tertulis yang diterima Republika.co.id, Senin (16/6/2025).
Untuk itu, dia menilai perlu adanya penyesuaian sistemik dalam berbagai tahapan, mulai dari pelunasan, pembentukan kloter hingga penempatan jamaah.
“Ke depan, perlu dilakukan penyesuaian yang lebih sistematis guna menyinkronkan seluruh tahapan persiapan penyelenggaraan ibadah haji di Indonesia dan Arab Saudi. Ini mencakup skema pelunasan, pembentukan kloter, hingga rencana penempatan jamaah di Arab Saudi,” ucap Zainut.
Menurut dia, Kemenag juga telah memberikan pondasi kuat bagi Badan Pelaksana (BP) Haji yang akan mengambil alih tugas penyelenggaraan haji pada masa mendatang.