REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sejumlah lembaga kemanusiaan dan filantropi Islam di Tanah Air menyampaikan keprihatinan yang mendalam atas nestapa yang menimpa rakyat Iran akibat serangan udara Israel. Hingga kini, agresi militer zionis (IDF) telah menewaskan hampir 250 orang di Iran.
Ketua Umum Forum Zakat (FOZ), Wildhan Dewayana, mengatakan bahwa pihaknya masih terus memantau dinamika kemanusiaan di kawasan Timur Tengah, khususnya terkait kemungkinan dampak meluasnya Perang Israel-Iran.
Meski demikian, lanjut dia, hingga saat ini belum ada upaya penggalangan dana untuk membantu korban sipil di Iran. Fokus utama lembaga-lembaga filantropi di Indonesia, menurut Wildhan, masih tertuju pada penyaluran bantuan kemanusiaan ke Jalur Gaza, Palestina. Sebab, keadaan korban genosida di wilayah itu dinilai lebih mendesak.
"Atas jatuhnya banyak korban masyarakat sipil, FOZ menyampaikan keprihatinan mendalam. Saat ini kami masih memetakan dampak konflik, dan terus berkoordinasi dengan pihak-pihak seperti Kemenag, Kemenlu, MUI, dan BAZNAS agar ada kesamaan langkah ke depan," ujar Wildhan kepada Republika, Rabu (18/6/2025).
Ia menegaskan, prioritas utama FOZ saat ini adalah memastikan bantuan kemanusiaan untuk rakyat Jalur Gaza dapat segera tersalurkan. Menurutnya, kondisi di wilayah Palestina tersebut sangat memprihatinkan dan membutuhkan respons yang segera.
Hal senada disampaikan CEO Rumah Zakat, Irvan Nugraha. Ia menjelaskan, lembaganya belum membuka kanal donasi khusus untuk korban perang di Iran. Namun, pihaknya terus menunggu arahan resmi dari otoritas pemerintah maupun komunikasi dari lembaga internasional.

"Sebagai lembaga kemanusiaan dan zakat tentu kami mengharapkan terjadinya perdamaian. Namun, kami belum membuka opsi galang donasi karena biasanya kami menunggu adanya himbauan dari pemerintah atau badan di bawah PBB untuk melakukan respons kemanusiaan," ucap Irvan.
Sementara itu, Sekretaris Jenderal Bulan Sabit Merah Indonesia (BSMI), Muhammad Rudi, juga menyampaikan duka cita yang mendalam atas jatuhnya korban sipil di Iran. Ia menyatakan kemungkinan untuk membuka kanal bantuan tetap terbuka. Namun, saat ini BSMI masih memprioritaskan bantuan untuk Jalur Gaza.