Selasa 19 Nov 2024 07:07 WIB

BSMI Prambanan Peringati HKN: Kuatkan Komitmen untuk Kesehatan Lansia

Penyakit osteoporosis dapat dicegah dan disembuhkan.

Prof dr Basuki Supartono SPOT
Foto: Dok BSMI
Prof dr Basuki Supartono SPOT

REPUBLIKA.CO.ID, PRAMBANAN – Dalam rangka memperingati Hari Kesehatan Nasional sekaligus Milad ke-18, Klinik Pratama BSMI Prambanan Klaten mengadakan serangkaian kegiatan bertema kesehatan lansia. Acara yang berlangsung pada 17 November 2024 ini meliputi skrining osteoporosis menggunakan pemeriksaan Bone Mineral Density (BMD), edukasi pencegahan dan pengobatan osteoporosis, serta peresmian ambulans baru untuk pelayanan kesehatan masyarakat.

Acara dibuka secara resmi oleh Kepala Klinik Pratama BSMI, Dr. Fath Arina Fahma, dan dihadiri sejumlah tokoh penting, seperti Direktur RS Persaudaraan Haji Yogyakarta, Dr. Bima, Kepala Puskesmas Kebon Dalem Lor, Ibu Widi, SKM, Pengurus DPN BSMI, Muhammad Djazuli Ambari, SKM, MSi, Dr. Prita Kusumaningsih, SpOG, serta Tim Medis RS Fauzan Jakarta dan Klinik Al Fauzan Jakarta.

Baca Juga

Sebanyak 50 lansia dari Kecamatan Prambanan hadir sebagai peserta. Mereka mengikuti pemeriksaan osteoporosis dengan antusias dan terlibat aktif dalam sesi edukasi kesehatan. Materi edukasi yang disampaikan oleh Prof. Dr. dr. Basuki Supartono, SpOT, mencakup pencegahan dan penanganan osteoporosis. Para peserta juga memanfaatkan kesempatan untuk bertanya langsung kepada narasumber, menjadikan acara ini interaktif dan penuh manfaat.

Basuki menekankan bahwa penyakit osteoporosis dapat dicegah dan disembuhkan. Hal tersebut dapat dilakukan dengan pola hidup sehat, kehidupan religi dan jiwa yang sehat, pola makan sehat, mengurangi gula tepung dan minyak, berjalan kaki teratur setiap hari 3000 - 10.000 langkah, mengendalikan penyakit komorbid seperti kencing manis, hidup sehat dan tidak stres, karena stress memicu terjadinya osteoporosis.

Dia menjelaskan, apabila osteoporosis dapat dicegah akan menurunkan beban ekonomi sosial dan kesehatan. Berdasarkan riset beban penyakit osteoporosis lebih besar dari penyakit stroke, jantung dan kanker payudara.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement