REPUBLIKA.CO.ID, AMMAN — Sebagai bagian dari kegiatan pengabdian masyarakat internasional, Prof. Basuki Supartono dari UPN Veteran Jakarta, bekerja sama dengan tim medis Bulan Sabit Merah Indonesia (BSMI), yang terdiri dari dr. Prita Kusumnaingsih dan Muhammad Djazuli Ambari, melaksanakan misi kemanusiaan bagi pengungsi Palestina di Yordania.
Program ini berkolaborasi dengan Islamic Charity Centre Society (ICCS), sebuah organisasi kemanusiaan berbasis di Amman yang telah berdiri sejak tahun 1963 dan memiliki jaringan layanan sosial yang luas, termasuk rumah sakit, klinik, serta 65 kompleks perumahan bagi pengungsi Palestina.
Dalam kegiatan ini, tim pengabdian masyarakat mengunjungi kamp pengungsi Jaufa di Amman, Yordania. Kompleks pengungsian ini dilengkapi dengan fasilitas pendidikan, klinik kesehatan, serta infrastruktur pendukung lainnya. Sebagai bentuk kepedulian terhadap kesejahteraan pengungsi, tim memberikan bantuan makan siang kepada 100 pelajar serta menyalurkan paket sembako bagi keluarga pengungsi yang membutuhkan.
Kondisi pengungsi Palestina
Menurut data Badan Bantuan dan Pekerjaan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA), Yordania menampung lebih dari dua juta pengungsi Palestina. Yordania pun menjadi negara dengan jumlah pengungsi Palestina terbesar di luar wilayah Palestina.
Sekitar 370.000 pengungsi masih tinggal di sepuluh kamp pengungsian resmi yang tersebar di seluruh Yordania. Mereka menghadapi berbagai tantangan, termasuk keterbatasan akses terhadap layanan kesehatan, pendidikan, dan pekerjaan, yang diperburuk oleh ketidakstabilan politik di kawasan.
ICCS, sebagai mitra lokal dalam program ini, telah lama berperan dalam menyediakan layanan kesehatan, pendidikan, dan bantuan sosial bagi para pengungsi. Dukungan dari berbagai pihak, termasuk komunitas internasional, sangat dibutuhkan untuk meringankan penderitaan mereka.
Solidaritas global
Kegiatan ini memberikan wawasan mendalam mengenai dampak kemanusiaan dari konflik berkepanjangan di Palestina. Penjajahan Israel telah menyebabkan krisis kemanusiaan yang meluas, tidak hanya di Gaza dan Tepi Barat, tetapi juga bagi jutaan pengungsi Palestina yang tersebar di berbagai negara, termasuk Yordania.
"Melalui pengabdian masyarakat ini, kami berharap dapat memberikan sedikit bantuan sekaligus meningkatkan kesadaran global akan situasi pengungsi Palestina. Dukungan internasional yang lebih kuat diperlukan untuk memastikan hak-hak dasar mereka tetap terpenuhi," ujar Basuki.