Kamis 14 Nov 2024 20:30 WIB

Kisah Salman al-Farisi, Sang Pencari Kebenaran

Salman al-Farisi adalah sahabat Nabi yang melalui banyak hal untuk menemukan Islam.

Rep: mgrol 154/ Red: Hasanul Rizqa
Ilustrasi Sahabat Nabi.
Foto: Republika
Ilustrasi Sahabat Nabi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Salman adalah seorang sahabat Rasulullah SAW yang berasal dari Persia.Gelar al-Farisi di belakang namanya menandakan hal itu.

Perjalanannya dalam menemukan kebenaran menjadi inspirasi. Pada awalnya, ia berasal dari keluarga yang menganut agama majusi.

Baca Juga

Suatu ketika Salman sedang bepergian menuju tanah ayahnya, dalam perjalanan ia melihat gereja. Lelaki ini juga menyaksikan bagaimana orang-orang Nasrani beribadah.

Timbul kekaguman dalam diri Salman. Sesampainya di rumah, ia menceritakan apa yang baru saja dilihatnya.

"Aku melewati suatu kaum yang sedang melakukan ibadah di gereja. Upacara mereka sangat memikat hati, Aku merasa agama mereka lebih baik daripada agama kita," katanya.

Ayahnya yang seorang pendeta majusi marah besar demi mendengar ucapan anaknya itu. Salman pun dikurung di dalam kamar. Kedua kakinya juga diikat dan dipasung.

Tidak ingin menyerah dengan keadaan, Salman pun berhasil membebaskan dirinya. Pada suatu malam, ia kabur dari rumah dan ikut keluar dari negeri Persia bersama dengan seorang uskup.

Selanjutnya, Salman menjadi murid pimpinan gereja itu. Tahun demi tahun ia lalu.

Hingga akhirnya, uskup tersebut wafat. Salman pun kembali belajar pada sosok pengganti si mendiang.

Namun, beberapa tahun kemudian, uskup pengganti ini jatuh sakit. Merasa akan tiba kematiannya, guru Salman tersebut berpesan kepada muridnya ini.

"Anakku, tidak ada yang sama langkahnya denganku, kecuali seorang pemimpin yang tinggal di Mosul,” katanya sebelum menghembuskan nafas terakhir.

Setelah uskup tersebut wafat, Salman pun pergi ke Mosul. Sesuai arahan mendiang, ia pun menjadi murid pemimpin gereja setempat.

Selang beberapa waktu, pimpinan gereja Mosul ini wafat. Salman sempat dititipi pesan, bahwa dirinya dapat menghubungi pemimpin kota Amuria.

Ketika tiba di sana, ia mendapatkan sebuah pesan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement