Selasa 05 Nov 2024 09:04 WIB

Jangan Berlebihan dalam Beragama

Sikap berlebihan dalam beragama ditentang oleh Rasulullah SAW sendiri.

ILUSTRASI Umat Islam. Sikap berlebihan dalam beragama ditentang oleh Rasulullah SAW sendiri.
Foto: Antara/Retno Esnir
ILUSTRASI Umat Islam. Sikap berlebihan dalam beragama ditentang oleh Rasulullah SAW sendiri.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pada suatu ketika, Nabi Muhammad SAW masuk ke dalam masjid. Tiba-tiba, beliau mendapati ada seutas tali yang menjulur antara dua tiang.

Beliau kemudian bertanya, "Tali apa ini?"

Baca Juga

Seorang sahabat menjawab, "Itu tali milik Zainab. Jika ia merasa lelah berdiri dalam shalat, maka digunakannya tali itu untuk berpegangan."

Lepaskan tali itu," perintah Nabi SAW, "hendaknya kalian shalat dalam keadaan baik, dan jika lelah, maka sebaiknya tidur."

Dari kisah itu, Rasulullah SAW memberi peringatan dan teguran kepada siapapun Muslim yang berlebih-lebihan dalam melaksanakan perintah agama. Dalam perkara shalat pun, misalnya, Nabi SAW memberikan panduan: hendaknya seseorang mendirikan shalat sesuai dengan kadar kemampuannya.

Jabir bin Samurah, seorang sahabat Nabi SAW, pernah memberikan kesaksian ihwal shalatnya Nabi SAW. Kata dia, "Aku telah shalat bersama Rasulullah SAW. Shalat beliau itu sedang, dan khutbahnya juga sedang."

Sedang yang dimaksudkannya ialah, bacaan beliau tidak terlalu panjang, tetapi juga tidak kelewat pendek. Sedang berarti pertengahan antara kedua titik ekstrem tersebut.

Maka, jangan berlebihan dalam beragama sampai-sampai bertindak di luar kewajaran. Pernah suatu ketika, tiga orang lelaki datang bertamu ke rumah Rasulullah SAW. Waktu itu, Nabi SAW belum datang.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement