REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO — Di tengah eskalasi perang Israel yang mengakibatkan 144.000 warga Palestina dan 2.792 warga Lebanon wafat, petinggi militer Mesir dan Amerika Serikat bertemu di Kairo. Presiden Mesir Abdel Fattah al-Sisi berdiskusi dengan William Burns, kepala Badan Intelijen Pusat AS (CIA).
Mereka membahas upaya bersama untuk menenangkan situasi di Jalur Gaza , dan cara-cara untuk memajukan negosiasi guna mencapai gencatan senjata dan pertukaran tahanan.
Hal ini terungkap dalam pernyataan kepresidenan Mesir, yang mengatakan bahwa kepala Intelijen Umum Mesir, Hassan Rashad, menghadiri pertemuan antara keduanya.
Menurut pernyataan tersebut, Pertemuan itu membahas perkembangan dalam upaya bersama untuk menenangkan situasi di Jalur Gaza, dan cara-cara untuk memajukan negosiasi guna mencapai gencatan senjata dan pertukaran tahanan, serta akses segera dan penuh terhadap bantuan kemanusiaan sebagaimana adanya. Prioritas utama bagi Mesir mengingat kondisi kemanusiaan yang memburuk di Jalur Gaza.
Al-Sisi menekankan pertama, pentingnya peranan Badan Bantuan dan Pekerjaan PBB (UNRWA) untuk pengungsi Palestina. Juga perlunya untuk tidak menghalangi pekerjaan mereka. Kedua, solusi dua negara juga ditekankan karena ini adalah jalan untuk mencapai perdamaian dan keamanan di kawasan.
Ketiga, mereka juga menyinggung situasi di Lebanon dan eskalasi yang terjadi di kawasan tersebut baru-baru ini.