Senin 23 Sep 2024 09:05 WIB

Manisnya Buah Kesabaran

Akhirnya, kaum musyrikin Makkah sendiri yang membatalkan poin Perjanjian Hudaibiyah.

Ilustrasi Sahabat Nabi
Foto:

Abu Jandal dan kawan-kawan lantas bergabung dengan kelompok Abu al-Bashir, seorang Muslim yang terlebih dahulu kabur dari Makkah. Setelah itu, para sahabat Nabi SAW ini bersekutu dengan kabilah-kabilah yang telah berislam di sekitar Makkah, semisal Bani Ghifar, Aslam, dan Juhainah.

Aliansi ini beranggotakan 300 orang. Dengan jumlah yang cukup besar, Abu Jandal dan kawan-kawan rutin mencegat kafilah dagang Quraisy yang melewati rute Makkah-Syam. Orang-orang kafir yang melintasi jalan tersebut pasti diserangnya. Seluruh barang bawaan mereka pun dirampas.

Perbuatan Abu Jandal dan kawan-kawan sangat merepotkan orang-orang Mekah. Kaum Quraisy akhirnya berkirim surat ke Madinah.

Dalam korespondensinya, pihak Quraisy meminta kepada Rasulullah SAW agar mengajak kelompok Abu Jandal dan Abu al-Bashir untuk bergabung ke Madinah. Harapannya, para sahabat beliau itu tidak lagi merintangi kafilah dagang Makkah yang hendak menuju Syam.

Jadi, pihak Quraisy sendiri yang menghendaki pembatalan salah satu poin penting dalam Perjanjian Hudaibiyah. Nabi SAW lantas mengirimkan utusan kepada Abu Jandal dan Abu al-Bashir. Mereka dipersilakan menemui beliau di Madinah.

Sungguh kabar yang menggembirakan hati Abu Jandal dan kawan-kawan. Dengan penuh semangat, mereka memacu kudanya menuju Madinah.

Namun, Allah menakdirkan bahwa Abu al-Bashir terlebih dahulu mengalami sakit. Lelaki itu kemudian wafat dalam keadaan menggenggam surat Rasulullah SAW.

Usai mengurus jenazah sang mujahid, Abu Jandal mengumpulkan seluruh Muslimin dari kabilah-kabilah setempat. Mereka semua berangkat ke Madinah guna berkumpul lagi dengan saudara-saudara seiman.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement