Senin 23 Sep 2024 11:39 WIB

Mengenal Fadi, Pejuang Hizbullah yang Dijadikan Nama Rudal Penghancur Israel

Hizbullah menargetkan pangkalan militer dan bandara dengan rudal Fadi-1 dan Fadi-2

Roket Hizbullah
Foto: Ist
Roket Hizbullah

REPUBLIKA.CO.ID, Rentetan rudal Hizbullah semakin dalam memasuki Israel bagian utara. Dengan rudal-rudal andalannya, Hizbullah berhasil menghantam pangkalan udara Ramat David dan kompleks industri militer milik perusahaan Rafael. 

Di balik serangan rudal tersebut, muncul pertanyaan seputar penamaan Fadi yang digunakan untuk rudal-rudal tersebut. Kelompok Hizbullah di Lebanon mengumumkan dalam sebuah pernyataan pada Ahad malam bahwa mereka menargetkan pangkalan militer dan bandara Ramat David dengan puluhan rudal Fadi-1 dan Fadi-2.

Baca Juga

Serangan itu, menurut kelompok perlawanan tersebut, merupakan respons terhadap serangan berulang Israel yang menargetkan berbagai wilayah di Lebanon dan menyebabkan banyak warga sipil tewas.

Dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan oleh Hizbullah, Fadi 1 merupakan rudal dengan kaliber 220 mm dan jangkauan 80 km. Sementara itu, Fadi 2  sebagai rudal dengan kaliber 302 mm dan jangkauan 105 km.

Menurut kelompok itu, kedua rudal itu tidak berpemandu presisi tetapi berfungsi untuk merespons langsung terhadap serangan udara Israel yang ekstensif.

Mengutip sumber lapangan, jaringan berita Lebanon Al-Mayadeen melaporkan bahwa roket-roket ini berasal dari salah satu fasilitas rudal bawah tanah Hizbullah yang dikenal sebagai Imad. Banyak di antaranya masih utuh dari serangan udara musuh.

Jaringan pangkalan ini dilaporkan mampu menampung beberapa peluncur roket dan pasukan Hizbullah, seperti yang terungkap dalam video yang memperlihatkan pangkalan Imad 4.

Sumber-sumber tersebut dilaporkan telah mengonfirmasi bahwa roket yang ditembakkan ke Pangkalan Udara Ramat David diluncurkan dari kompleks-kompleks ini. Meskipun terjadi eskalasi baru-baru ini, pernyataan resmi Hizbullah tidak membahas serangan udara Israel di wilayah Dahiyeh, pembunuhan para pemimpin, atau serangan terhadap perangkat komunikasi.

Sebaliknya, pernyataan tersebut menggambarkan penggunaan rudal-rudal ini sebagai respons proporsional terhadap serangan udara Israel yang sedang berlangsung. Untuk meresponsnya, Hizbullah pun menggunakan jangkauan operasional dan target yang meluas.

Fadi Hassan Tawil..

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement