Jumat 20 Sep 2024 15:11 WIB

Indeks Kepuasan Haji Naik Menjadi 88,20 Persen, BPS Bantah tak Independen

Joko menjelaskan, survei BPS tidak dapat dipengaruhi oleh siapapun.

Rep: Muhyiddin/ Red: A.Syalaby Ichsan
Jamaah haji beristirahat di tenda kemah Mina saat menunaikan ibadah haji, dekat kota suci Mekah, Arab Saudi, Jumat, 14 Juni 2024.
Foto:

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Badan Pusat Statistik (BPS) merilis indeks kepuasaan jamaah haji Indonesia tahun 1445 H/2024 hijriah. Direktur Sistem Informasi Statistik Badan Pusat Statistik (BPS), Joko Parmiyanto menyatakan indeks kepuasan jamaah haji Indonesia (IKJHI) di Arab Saudi pada tahun ini mencapai 88,20 persen, naik 2,37 poin dari indeks kepuasaan haji tahun lalu. 

Berdasarkan hasil survei BPS 2023, indeks kepuasaan jamaah haji berada di angka 85,83 persen. "Secara umum, jamaah haji Indonesia telah menerima semua pelayanan yang diberikan oleh pemerintah secara sangat memuaskan," ujar Joko  saat merilis survei BPS Indeks Kepuasaan Jamaah Haji Indonesia (IKJHI) di kantor BPS, Jakarta Pusat, Jumat (20/9/2024).

Baca Juga

Dalam mengumpulkan data, BPS menggunakan metode pengisian kuseioner jamaah secara mandiri (Self Enumeration). Di situ, jamaah menilai berdasarkan persepsi tentang kualitas berbagai pelayanan yang diterima. Selain itu juga dilakukan wawancara dan observasi untuk mengumpulkan data kualitatif, serta untuk mengamati fasilitas dan proses pelayanan yang diterima jamaah. 

Survei ini melibatkan 14.400 jamaah haji, yakni sebanyak 6.400 pada gelombang satu dan sebanyak 8.000 pada gelombang kedua. Alokasi sampel terbagi dalam tujuh titik pengamatan, yaitu  Bandara Madinah kedatangan, Bandara Jeddah kedatangan, Madinah gelombang 1, Makkah Pra Armuzna, Armuzna, Makkah pasca Armuzna, dan Madinah gelombang 2.  

Dalam survei ini, BPS mengukur kepuasan pelayanan di empat lokasi, yakni Makkah, Madinah, Bandara dan Armuzna. Berdasarkan empat daerah kerja itu, indeks kepuasan jamaah di bandara menduduki peringkat teratas dengan angka 90,83 (naik 1,37 poin dari 2023), kemudian Makkah 89,80 (naik 1,92), Madinah 88,85 (naik 0,13 poin), dan Armuzna 83,92 (5,23 poin). 

Berdasarkan jenis layanan, indeks kepuasan jamaah terhadap layanan transportasi bus sholawat menempati peringat teratas, yakni mencapai 91,61 persen. Kemudian disusul dengan layanan transportasi bus antarkota 91,11, layanan hotel 89,75, layanan petugas haji 88,97, layanan konsumsi non Armuzna 88,75, layanan ibadah 88,02, transportasi bus bus Armuzna 85,20, konsumsi Armuzna 84,77, dan layanan tenda 76,10. 

Joko menjelaskan, dalam melakukan survei ini BPS tidak dapat dipengaruhi oleh siapapun. Selama ini, menurut dia, pihaknya juga bekerja sama dengan berbagai kementerian dan instansi lainnya. Karena itu, dia menjelaskan, hasil survei indeks layanan kepuasan jamaah haji terkadang naik dan terkadang turun. 

"Sempat ada beberapa kali penurunan, bahkan tahun 2023 juga ada penurunan. Dan ternyata teman-teman PHU (Ditjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah) membuat ini menjadi pelajaran, sehingga melakukan beberapa inovasi yang akhirnya bisa kita lihat hasilnya tahun 2024 ini," ucap Joko. 

Dia pun membantah jika ada pihak-pihak yang menyatakan bahwa BPS tidak independen dalam melaksanakan survei indeks kepuasan haji. Jika ada yang turun, kata dia, maka harus menjadi evaluasi bagi Kementerian Agama.

"Tidak ada yang kita sembunyiin dan sebagainya, itu kita lakukan apa adanya, kita potret kita lihatkan kalau turun ya turun. Jika ada yang turun ini harapan saya buat pemerintah agama bisa diperbaiki," kata Joko. 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement