Kamis 19 Sep 2024 11:08 WIB

LPTQ Kepulauan Riau: Mengaji Alquran Merupakan Prestasi Mulia

LPTQ Kepulauan Riau lakukan evaluasi pelatihan baca Alquran.

Suasana MTQ di Indonesia (ilustrasi).
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Suasana MTQ di Indonesia (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, BATAM -- Pengurus Lembaga Pengembangan Tilawatil Quran (LPTQ) Provinsi Kepulauan Riau Riama Manurung menyebut penurunan prestasi pada ajang MTQ Ke-30 Kalimantan Timur hendaknya menjadi bahan evaluasi pemerintah daerah untuk mempersiapkan kafilah menghadapi MTQ Ke-31 di Papua tahun depan.

“Kondisi ini menjadi evaluasi penting bagi pemerintah daerah untuk memberikan dukungan lebih serius kepada para peserta MTQ,” kata Riama saat dikonfirmasi di Batam, Rabu.

Baca Juga

Pada MTQ Nasional Ke-30 Kalimantan Timur, Kafilah Kepri meraih peringkat 10 dari 35 provinsi. Beberapa peserta MTQ Kepri berhasil mengukir prestasi di berbagai cabang perlombaan. Seperti, juara dua dan tiga untuk kategori satu juz dan tilawah putra-putri. Juara tiga untuk cabang tunanetra putri. Dan beberapa peserta lainnya juga mendapatkan predikat juara harapan satu di cabang 5 juz tilawah putra dan murotal remaja putra.

Kafilah Kepri juga meraih harapan dua di cabang tunanetra putra dan kaligrafi digital, dan harapan tiga untuk tartil putra.

Pada MTQ Ke-29, Kafilah Kepri meraih peringkat 7 nasional. Bahkan pada STQ Nasional di Jambi, meraih peringkat keempat.

Menurut Riama, ada beberapa faktor penyebab turunnya prestasi tersebut, salah satunya dukungan anggaran dan persiapan yang kurang optimal, karena keterbatasan anggaran, peserta menjalani traning center (TC) mandiri di tingkat lokal dengan pelatih daerah. Sehingga berdampak pada performa di tingkat nasional.

“Dukungan pemerintah diperlukan terutama penyediaan anggaran yang memadai untuk kebutuhan peserta dan pelatih selama satu tahun sebelum MTQ nasional diselenggarakan,” ujarnya.

Begitupun terkait bonus peserta MTQ Nasional, sama seperti tahun sebelumnya, yakni Rp50 juta untuk juara 1, Rp40 juta untuk juara 2 dan Rp30 juta untuk juara 3.

Menurut dia, nominal bonus juga perlu dievaluasi, karena di beberapa daerah bonus juara 1 bisa mencapai Rp100 juta.

“Ini jadi perhatian bersama, mengingat mengaji prestasi yang mulia tetapi apresiasi seringkali kalah dibandingkan dengan kegiatan lain,” paparnya.

Riama berharap pemerintah daerah lebih memperhatikan anggaran dan persiapan yang lebih baik untuk MTQ Nasional berikutnya, yang rencananya digelar di Papau, yang jaraknya cukup jauh.

“Dengan dukungan yang lebih baik, kami harap prestasi Kepri bisa kembali meningkat,” kata Riama.*

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement