Selasa 17 Sep 2024 23:59 WIB

Husein Cucu Rasulullah SAW Pernah Usir Umar Bin Khattab dari Mimbar, Benarkah?

Pernyataan Husein keluar ketika beliau masih kecil

(ilustrasi) Khalifah Umar. Pernyataan Husein keluar ketika beliau masih kecil
Foto:

Abu Dawud (1109), Tirmidzi (3774), dan Ibnu Majah (3600) meriwayatkan dari Abdullah bin Buraidah dari ayahnya, ia berkata, “Rasulullah SAW sedang berkhutbah kepada kami, lalu datanglah Al Hasan dan Al Husein dengan memakai baju merah, mereka berjalan terseok-seok, lalu beliau turun dan menggendong keduanya, kemudian beliau naik ke atas mimbar bersama keduanya, lalu bersabda, ”Allah itu benar: Allah itu benar: “Harta dan anak-anak kalian adalah fitnah.” Aku melihat keduanya, tetapi aku tidak dapat menahannya. Kemudian beliau memulai khutbahnya).

At-Tirmidzi berkata: “Ini adalah hadis yang bagus dan aneh.” Akhir cerita.

Tidak tampak bahwa yang dimaksud adalah ayahnya, Ali bin Abi Thalib RA dan juga tidak tampak bahwa mimbar Nabi SAW telah menjadi milik Ali -RA karena beliau menggantikan Nabi SAW di atas mimbar yang sama: Abu Bakar RA dan Ali tidak mewarisi apa pun dari Nabi SAW baik berupa harta, tahta, rumah, mimbar, maupun yang lainnya.

Informasi semacam ini ini adalah salah satu perkataan dan perbuatan orang-orang di masa mudanya, dan tidak menunjukkan keputusan hukum atau doktrin syariat, tidak memiliki peran dalam membuktikan atau menyangkal salah satu dari sejarah dan fakta.

Hal yang telah disepakat, bahwa perkataan seorang sahabat senior yang ahli fikih tidak dapat dijadikan hujjah, apalagi jika bertentangan dengan ijma' para sahabat secara umum, apalagi perkataan seorang sahabat yang masih kecil, sebelum baligh dan berakal, sebagaimana al-Husein -raḍiyallāhu 'anhu- yang masih berumur kurang dari sepuluh tahun di awal masa kekhalifahan Umar bin Khattab RA: (“Aku mulai membalikkan kerikil di tanganku”?)

Oleh karena itu, Umar RA bersikap baik kepada Husein RA yang merupakan orang yang tegas, tidak mencampuradukkan masalah, dan tidak memberikan sesuatu yang melebihi batas kewajarannya.

Bahkan al-Husein RA menjelaskan kedudukannya dan kedudukan Ahlulbait di mata Umar RA dan bahwa Umar RA lebih mengutamakannya daripada putranya sendiri, dan mengizinkannya masuk di saat-saat yang ia sendiri tidak mengizinkan putranya, Abdullah -raḍiyallāhu 'anhumā-.

Adapun perkataan Umar RA “Apa yang kalian lihat di kepala kami, itu adalah hasil penglihatan, Allah kemudian kalian.” Beliau meletakkan tangannya di atas kepalanya.

Ucapan ini tidak dimaksudkan untuk dipahami secara harfiah, tetapi untuk menunjukkan bahwa Ahlul Bait memiliki hak atas dirinya, karena dari rumah merekalah keluar petunjuk dan cahaya dengan diutusnya Nabi SAW yang merupakan nikmat Allah yang paling agung bagi manusia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement