Salah satu kegiatan yang diprakarsai oleh Sultan Salahuddin pada peringatan Maulid Nabi yang pertama kali tahun 580 H/1184 M adalah menyelenggarakan sayembara penulisan riwayat nabi beserta puji-pujian bagi nabi dengan bahasa yang seindah mungkin.
Seluruh ulama dan sastrawan kemudian diundang untuk mengikuti kompetisi tersebut. Hingga akhirnya yang menjadi pemenangnya adalah Syekh Ja'far Al-Barzanji.
Pernyata, peringatan maulid nabi yang diselenggarakan Sultan Salahuddin itu membuahkan hasil yang positif. Semangat umat Islam menghadapi Perang Salib bergelora kembali.
Salahudin berhasil menghimpun kekuatan, sehingga pada tahun 583 H/ 1187 M Yerusalem berhasil direbut oleh Salahuddin dari tangan bangsa Eropa dan Masjidil Aqsa menjadi masjid kembali sampai hari ini.
Kitab Maulid Berzanji sendiri sampai sekarang telah diterjemahkan ke dalam berbagai bahasa dan diajarkan di banyak pesantren dan madrasah di seluruh dunia Islam. Di Indonesia, Kitab Berzanji juga dikenal dengan sebutan "Syair Maulid" dan sering dibacakan dalam perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW.