Kamis 05 Sep 2024 14:40 WIB

MTQ Tingkatkan Kunjungan Pariwisata Daerah

MTQ merupakan momentum menyebarluaskan kearifan Islam.

Seorang qari tunanetra membacakan ayat suci Al Quran pada Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) ke-42 tingkat Provinsi Riau di Kota Dumai, Riau, Senin (22/4/2024). Musabaqah tersebut diikuti oleh 19 peserta penyandang disabilitas tunanetra utusan dari 12 kabupaten/kota dan akan berlansung selama enam hari.
Foto: ANTARA FOTO/Aswaddy Hamid
Seorang qari tunanetra membacakan ayat suci Al Quran pada Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) ke-42 tingkat Provinsi Riau di Kota Dumai, Riau, Senin (22/4/2024). Musabaqah tersebut diikuti oleh 19 peserta penyandang disabilitas tunanetra utusan dari 12 kabupaten/kota dan akan berlansung selama enam hari.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur menyiapkan tiga paket wisata untuk para kafilah yang mengikuti Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) Nasional Ke-30 Tahun 2024 di Kota Samarinda.

Sekretaris Daerah Provinsi Kalimantan Timur Sti Wahyuni di Samarinda, Rabu, menjelaskan paket wisata ini disiapkan khusus untuk memberikan pengalaman yang tak terlupakan bagi para peserta, sekaligus memperkenalkan keindahan dan kekayaan budaya Kalimantan Timur.

Baca Juga

"Tiga paket wisata tersebut adalah wisata susur Sungai Mahakam, wisata sejarah di Museum Mulawarman dan wisata budaya di Desa Pampang, Samarinda," kata Sri Wahyuni.

Sekda menjelaskan paket wisata susur Sungai Mahakam menjadi salah satu pilihan favorit. Dengan menyusuri sungai terpanjang di Kalimantan ini, para kafilah akan dimanjakan oleh pemandangan alam yang menakjubkan, seperti hutan bakau, perkampungan nelayan dan kehidupan masyarakat Banjar yang khas.

Untuk menjaga kenyamanan dan keamanan, setiap provinsi dibatasi maksimal 40 orang peserta per kapal. Namun jika satu provinsi sudah penuh, maka peserta harus memilih paket wisata lainnya.

Sementara, Museum Mulawarman di Tenggarong, Kutai Kartanegara, menyimpan berbagai artefak sejarah dan budaya dari Kerajaan Kutai Kartanegara, termasuk peninggalan Raja Kutai yang pertama kali masuk Islam.

"Museum Mulawarman menjadi pilihan yang tepat untuk mengenal lebih dalam sejarah dan budaya Kalimantan Timur," ucap Sri Wahyuni.

Selain itu, di Desa Pampang, para kafilah dapat menyaksikan berbagai atraksi budaya, seperti tarian tradisional dan kerajinan tangan khas Dayak.

Sekda juga menjelaskan bahwa Desa Pampang menawarkan pengalaman unik bagi para kafilah untuk berinteraksi langsung dengan masyarakat setempat dan melihat kerajinan manik-manik serta cenderamata khas suku Dayak.

Sebagai tuan rumah MTQ Nasional 2024, Pemprov Kaltim telah berkoordinasi dengan berbagai pihak untuk memastikan kelancaran dan keamanan pelaksanaan wisata bagi para kafilah.

“Kami berharap paket wisata ini dapat memberikan pengalaman yang berharga dan memperkaya pengetahuan para kafilah tentang Kalimantan Timur. Selain mengikuti ajang MTQ, mereka juga dapat menikmati keindahan alam dan kekayaan budaya yang kami miliki," kata Sri Wahyuni.  

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement