Senin 02 Sep 2024 12:21 WIB

Diamuk Ratusan Ribu Demonstran karena Sandera Israel Tewas, Ini Janji Netanyahu

Netanyahu mengatakan Israel bertempur di semua lini.

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu. Diamuk Ratusan Ribu Demonstran karena Sandera Israel Tewas, Ini Janji Netanyahu
Foto: EPA-EFE/GIL COHEN-MAGEN / POOL
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu. Diamuk Ratusan Ribu Demonstran karena Sandera Israel Tewas, Ini Janji Netanyahu

REPUBLIKA.CO.ID, TEL AVIV -- Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berjanji menuntaskan masalah dengan Hamas setelah militer menemukan jenazah enam sandera dari terowongan Gaza, Ahad (1/9/2024).

Dia mengatakan dalam sebuah pernyataan, mereka yang membunuh sandera tidak menginginkan kesepakatan untuk gencatan senjata Gaza. "Kami akan memburu Anda, kami akan menangkap Anda dan kami akan menuntaskan masalah ini," kata Netanyahu, dilansir di Al Arabiya, Ahad.

Baca Juga

Netanyahu mengatakan Israel bertempur di semua lini melawan musuh yang ingin membunuh mereka. Dia menyebutkan serangan penembakan di dekat kota Hebron di Tepi Barat yang diduduki pada Ahad sebelumnya yang menewaskan tiga petugas polisi.

Hamas belum mengklaim serangan itu tetapi dalam sebuah pernyataan menyebutnya sebagai operasi heroik oleh perlawanan.

Menurut Netanyahu, fakta bahwa Hamas terus melakukan kekejaman seperti yang dilakukannya pada 7 Oktober mengharuskan dia melakukan segala yang ia bisa untuk memastikan Hamas tidak dapat melakukannya lagi. Dia mengacu pada serangan kelompok Palestina yang belum pernah terjadi sebelumnya di Israel selatan yang memicu perang yang sedang berlangsung di Jalur Gaza.

Seorang pejabat senior Hamas mengatakan beberapa dari enam sandera yang ditemukan tewas telah disetujui untuk dibebaskan jika terjadi kesepakatan gencatan senjata. Kesepakatan gencatan senjata belum diselesaikan meskipun telah dilakukan upaya mediasi selama berbulan-bulan.

"Beberapa nama tawanan yang diumumkan telah ditemukan oleh penjajah (Israel) adalah bagian dari daftar sandera yang akan dibebaskan yang telah disetujui Hamas dalam usulan pertukaran tahanan Palestina yang ditahan di Israel," pejabat tersebut mengatakan dengan syarat anonim karena ia tidak berwenang berbicara tentang masalah tersebut.

Media Israel melaporkan sandera AS-Israel Hersh Goldberg-Polin dan dua orang lainnya yang jasadnya telah ditemukan dari Gaza, yakni Carmel Gat dan Eden Yerushalmi telah disetujui oleh Hamas untuk dibebaskan jika terjadi kesepakatan gencatan senjata.

Pejabat Hamas mengatakan keenam tawanan itu dibunuh oleh tembakan dan pengeboman pendudukan. Militer Israel membantah hal tersebut.

Juru bicara militer Letnan Kolonel Nadav Shoshani dalam sebuah pengarahan daring dengan wartawan mengatakan menurut penilaian awal mereka, sandera dibunuh oleh Hamas.

"Kami tahu mereka dibunuh oleh Hamas. Kami tahu, saya dapat memberi tahu Anda, tidak ada baku tembak langsung di terowongan itu. Klaim Hamas bahwa para sandera dibunuh oleh pasukan Israel adalah perang psikologis," kata Shoshani.

Mayat tersebut ditemukan di sebuah terowongan di kota selatan Rafah, sekitar satu kilometer dari tempat pasukan menyelamatkan hidup-hidup sandera lainnya, Kaid Farhan Alkadi pada Selasa.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement