Selasa 27 Aug 2024 15:14 WIB

Taman Surga Al-Muqarromah: Kabah di Timur Indonesia

Berwisata religi ke Taman Surga Suku Bajo Buton Tengah

Foto udara masjid Taman Surga Al Muqorramah yang terletak di tengah-tengah perkampungan Suku Bajo di Dusun Kaudalani, Desa Tanailandu, Buton Tengah, Sulawesi Tenggara, Jumat (22/3/2024). Masjid berbentuk kabah tersebut dibangun di tengah laut oleh Yayasan Masjid Nusantara agar masyarakat yang mayoritas Suku Bajo bisa beribadah di tempat tersebut.
Foto:

Meskipun demikian, tidak semua fasilitas di darat bisa ditemui di Kampung Bajo itu, salah satunya fasilitas penerangan. Saat ini cuma masjid itu yang memiliki lampu dan mendapat aliran listrik dari darat, sementara rumah-rumah warga masih menggunakan pelita.

"Kabel listriknya dari darat, dibuatkan tiang kayu sebagai penyangga kabel, jaraknya mungkin lebih 1 kilometer, saat ini masih masjid dan ke depan semoga rumah warga juga sudah punya listrik," kata Rafiudin, sembari memperlihatkan deretan kayu yang tertancap di laut.

Selain listrik, kebutuhan pendidikan dan kesehatan juga menjadi prioritas kebutuhan warga di kampung terapung itu, karena sebagian besar mereka tidak sekolah.

photo
Jamaah masuk kedalam masjid Taman Surga Al Muqorramah untuk melaksanakan salat jumat di Dusun Kaudalani, Desa Tanailandu, Buton Tengah, Sulawesi Tenggara, Jumat (22/3/2024). Masjid berbentuk kabah tersebut dibangun di tengah laut oleh Yayasan Masjid Nusantara agar masyarakat yang mayoritas Suku Bajo bisa beribadah di tempat tersebut. - (ANTARA FOTO/Jojon)

"Semua anak-anak di sini buta huruf, ada sekolah, tapi tidak ada gurunya, ada posyandu yang tenaga kesehatan setiap bulan datang, saat ini anak-anak Bajo mulai rajin mengaji di masjid," katanya.

Terlepas dari semua kekurangan itu, dia berharap ke depan Kampung Bajo ini bisa berkembang baik dan menjadi salah satu destinasi wisata kampung terapung di Buton Tengah.

"Di sini sangat menyenangkan, ngabuburit sambil menyaksikan matahari terbenam," kata Rafiudin, sambil menunjuk ke arah barat.

Sementara Usman, pengunjung asal Kendari, Sulawesi Tenggara, mengaku sangat puas berkunjung ke masjid itu.

"Lokasi ini menarik buat yang hobi fotografi, terutama yang senang hunting sunrise dan sunset, penduduknya juga ramah, apalagi jarak dari daratan ke sini hanya butuh 10 menitan," kata Usman, sembari memasang lensa pada kameranya.

Bagi dia, permukiman Suku Bajo, khususnya yang berada di perairan laut, sangat menarik untuk dikunjungi, karena, selain menawarkan pemandangan alam, kearifan lokal masyarakatnya juga menarik

Dia berharap ke depan agar pemerintah menjadikan salah satu kampung terapung Suku Bajo yang kebanyakan tersebar di perairan laut Sulawesi Tenggara menjadi salah satu tujuan wisata di Bumi Anoa ini.

Hal itu juga diungkapkan Hendra, warga Dusun Kaudani, merasa senang ketika ada orang luar mau berkunjung ke kampungnya.

"Kami warga di sini sangat bersyukur dengan jadinya masjid Ka'bah ini, kami nyaman sembahyang dan sangat senang jika ada orang luar datang karena masjid ini," ucapnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata Buton Tengah Irwan Seni Rajab mengatakan mendukung adanya tempat wisata religi yang ada di Dusun Kaudani, selama objek tersebut tidak berisiko bagi pengunjung .

Karena kebanyakan Kampung Bajo itu lebih dekat dengan perairan laut, sehingga pemerintah daerah memikirkan keselamatan pengunjung. Dinas Pariwisata Buton Tengah berupaya melakukan survei lapangan terlebih dahulu untuk menguji kelayakan kampung tersebut menjadi tujuan wisata religi.

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement