Senin 26 Aug 2024 16:15 WIB

Setelah Perundingan Gencatan Senjata di Kairo, Ini Kata Hamas

Hamas telah mendengar dari mediator tentang hasil putaran terakhir perundingan.

Rep: Fuji E Permana/ Red: Muhammad Hafil
Pejuang Hamas, ilustrasi

Koridor Philadelphia

Netanyahu pada Sabtu berjanji kepada Presiden AS Joe Biden bahwa tentara Israel akan mundur sejauh satu kilometer (0,6 mil) dari Koridor Philadelphia sepanjang 14 km (8,7 mil), yang membentang di sepanjang perbatasan Gaza-Mesir, sambil meninggalkan sejumlah kecil lokasi militer di daerah tersebut.

Janji tersebut muncul sebagai bagian dari diskusi yang sedang berlangsung antara Israel dan AS mengenai serangan militer di Jalur Gaza dan implikasi yang lebih luas bagi keamanan regional, demikian dilaporkan Channel 12 Israel.

Penyiar tersebut mengklaim bahwa Mesir telah setuju untuk memberikan Hamas peta terbaru posisi tentara Israel di Koridor Philadelphia, meskipun Kairo belum membuat pernyataan resmi mengenai masalah tersebut.

Koridor tersebut, zona penyangga demiliterisasi di sepanjang perbatasan antara Jalur Gaza dan Mesir, tetap menjadi salah satu titik kritis utama dalam negosiasi Israel-Hamas.

Selama berbulan-bulan, AS, Qatar, dan Mesir telah berupaya mencapai kesepakatan antara Israel dan Hamas untuk memastikan pertukaran tahanan dan gencatan senjata serta mengizinkan bantuan kemanusiaan memasuki Gaza. Namun, upaya mediasi terhenti karena penolakan Netanyahu untuk memenuhi tuntutan Hamas untuk menghentikan perang.

Israel terus melancarkan serangan brutalnya di Jalur Gaza menyusul serangan oleh kelompok Palestina Hamas pada 7 Oktober lalu, meskipun ada resolusi Dewan Keamanan PBB yang menyerukan gencatan senjata segera.

Serangan gencar tersebut telah mengakibatkan lebih dari 40.400 warga Palestina wafat dan syahid, sebagian besar wanita dan anak-anak, dan lebih dari 93.400 luka-luka, menurut otoritas kesehatan setempat.

Blokade Gaza yang terus berlanjut telah menyebabkan kekurangan makanan, air bersih, dan obat-obatan yang parah, sehingga sebagian besar wilayah tersebut hancur.

Israel menghadapi tuduhan genosida di Mahkamah Internasional, yang telah memerintahkan penghentian operasi militer di kota selatan Rafah, tempat lebih dari satu juta warga Palestina mencari perlindungan sebelum daerah itu diserbu pada 6 Mei.

 

sumber : Anadolu Agency
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement