Jumat 23 Aug 2024 14:58 WIB

Delapan Tanda Iman Melemah, Salah Satunya Banyak Bicara

Keimanan yang melemah dapat memengaruhi banyak aspek dalam kehidupan seseorang.

Rep: Muhyiddin/ Red: A.Syalaby Ichsan
Depresi (ilustrasi)
Foto:

5. Sombong

Seseorang dengan iman yang lemah kerap menunjukkan kesombongan atau keangkuhan.  Nabi Muhammad SAW bersabda: 

لَا يَدْخُلُ الـجَنَّةَ مَنْ كَانَ فِيْ قَلْبِهِ مِثْقَالُ حَبَّةِ مِنْ كِبْرِ

 

Artinya: "Tidak akan masuk surg orang yang di dalam hatinya ada sifat sombong walaupun seberat biji sawi." (HR Muslim)

6. Tidak sabar

Ketidaksabaran dan ketidakmampuan menanggung kesulitan dengan lapang dada merupakan tanda lemahnya iman. Kesabaran adalah ciri utama orang beriman sejati.  Allah SWT berfirman: 

يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوا اسْتَعِيْنُوْا بِالصَّبْرِ وَالصَّلٰوةِ ۗ اِنَّ اللّٰهَ مَعَ الصّٰبِرِيْنَ

Artinya: "Wahai orang-orang yang beriman, mohonlah pertolongan (kepada Allah) dengan sabar dan salat. Sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar." (QS Al-Baqarah [2]:153)

7. Lalai mencari ilmu 

Seorang mukmin hendaknya senantiasa mencari ilmu untuk menguatkan keimanannya. Mengabaikan upaya ini bisa menjadi tanda lemahnya iman. Nabi Muhammad SAW bersabda:

طَلَبُ الْعِلْمِ فَرِيْضَةٌ عَلَى كُلِّ مُسْلِمٍ

Artinya: “Mencari ilmu adalah kewajiban bagi setiap muslim.”  (HR Ibnu Majah)

8. Kurangnya empati dan kepedulian terhadap Muslim lainnya 

Tidak mempunyai rasa empati atau kasih sayang, serta kurang peduli terhadap kesejahteraan orang lain, terutama sesama umat Islam, merupakan tanda lemahnya keimanan. Nabi Muhammad SAW bersabda: 

 

لا يُؤْمِنُ أَحَدُكُمْ حَتَّى يُحِبَّ لأَخِيهِ مَا يُحِبُّ لِنَفْسِهِ

Artinya: “Dari Anas dari Nabi Saw bersabda: Tidaklah beriman seseorang diantara kalian sehingga dia mencintai saudaranya sebagaimana dia mencintai dirinya sendiri.”(HR Bukhari). 

Dalam hadits lain, Rasulullah SAW juga bersabda:

 مَثَلُ الْمُؤْمِنِينَ فِي تَوَادِّهِمْ وَتَرَاحُمِهِمْ وَتَعَاطُفِهِمْ، مَثَلُ الْجَسَدِ إِذَا اشْتَكَى مِنْهُ عُضْوٌ تَدَاعَى لَهُ سَائِرُ الْجَسَدِ بِالسَّهَرِ وَالْحُمَّى

Artinya, “Perumpamaan kaum mukminin dalam saling mencintai, saling mengasihi dan saling menyayangi bagaikan satu tubuh. Apabila ada salah satu anggota tubuh yang sakit, maka seluruh anggota tubuhnya yang lain ikut merasakan sakit juga dengan tidak bisa tidur dan merasa demam.” (HR Muslim)

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement