REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Mahdi, seorang anak berusia 12 tahun asal Gabon, tampil bersinar dalam Musabaqah Hifdzil Quran (MHQ) Internasional King Abdul Aziz ke-44 di Makkah, hanya dua tahun setelah memeluk Islam.
Arab News yang dikutip Republika di Jakarta, melaporkan, Mahdi merupakan satu-satunya Muslim di keluarganya. Namun, komitmen Mahdi terhadap keyakinan barunya mengejutkan mentornya, Imam Zakaria, yang membimbingnya melalui syahadat.
“Awalnya saya pikir dia bercanda,” ujar Zakaria, mengingat betapa tidak terduga hal itu mengingat usia Mahdi yang masih muda.
“Saya bertanya apakah dia tahu apa pun tentang Islam, dan dia terus bersikeras bahwa dia ingin mengikuti agama Allah. Dalam hati saya berkata, 'Ini adalah anugerah dari Allah'," kata Zakaria dilansir dari laman About Islam, Ahad (18/8/2024.
Mahdi dengan cepat menghafal seperempat Alquran dan berbagai teks Islam, menunjukkan dedikasi dan bakat yang luar biasa. "Saya perhatikan betapa cepatnya ia menghafal dan memahami Alquran," kata Zakaria, seraya menekankan bahwa Mahdi menghafal satu halaman sehari hanya seminggu setelah menjadi mualaf.
Di samping mempelajari Alquran, Mahdi juga menghafal berbagai teks Islam, yang menunjukkan bakatnya dalam belajar. “Dia benar-benar pemuda yang unik, tidak seperti yang pernah saya lihat,” kata Zakaria, memuji dedikasi Mahdi yang luar biasa.