Rabu 14 Aug 2024 14:07 WIB

Jadi Tokoh Perbukuan, Begini Pidato KH Hasan Sahal Gontor

KH Hasan Sahal Gontor imbau semua orang banyak baca dan menulis.

KH Hasan Abdullah Sahal.
Foto:

Penekanan hati nurani menjadi strategis saat ini, karena dunia internasional banyak yang meninggalkan hati nurani. “Illa man rahima rabbi (kecuali yang disayang Allah,-red)” kata Kiai Hasan.

Dia menyebutkan salah satu energi mendasar untuk menghasilkan bacaan dan tulisan berkualitas, yaitu husnuz zhan kepada Allah alias berprasangka baik kepada Allah. Meski yang dialami seseorang tidak sesuai dengan yang diharapkan, hendaknya orang tersebut tetap berprasangka baik kepada Allah, sebab di dalam hal itu ada hikmah dan pelajaran langsung dari Allah.

Setiap orang dianjurkannya untuk banyak membaca dan menulis agar hati nurani terisi dengan cahaya Allah. Kalau tidak membaca, kata Kiai Hasan, maka orang akan mudah disesatkan oleh iblis dan Dajjal.

“Baca dan tulis (segala sesuatu,-red) dengan qalbun salim (hati yang bersih,-red)” kata Kiai Pondok Modern Darussalam Gontor itu.

Penafsir Alquran Abdurrahman as-Sa’di menjelaskan maksud qalbun salim adalah sebagai berikut:

Hati yang selamat, maksudnya adalah hati yang selamat dari syirik, keraguan, cinta kepada keburukan, suka melakukan bid’ah dan dosa, dan keselamatannya drai hal-hal tersebut mengharuskannya berpegang teguh kepada lawan-lawannya, berupa ikhlas, ilmu, yakin, cinta kepada kebaikan dan menghiaskannya di dalam hati, dan mengharuskan kehendak dan kecintaannya mengikuti cinta Allah, dan hawa nafsunya mengikuti apa saja yang datang dari Allah.

Dulu Jas Merah, sekarang?

Kiai Hasan juga menjelaskan banyak orang sering membicarakan ‘Jas Merah’ yang merupakan akronim dari jangan sekali-kali melupakan sejarah. Namun hari ini, bukan sekadar Jas Merah. “Setiap orang harus cerdas menyikapi sejarah, karena kita akan membangun sejarah,” kata Kiai Hasan.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement