Senin 12 Aug 2024 07:48 WIB

Nabi Khidir dan 5 Pesan Misterius

Nabi Khidir menerima wahyu dari Allah SWT melalui mimpi.

Dalam Alquran Nabi Musa dan Nabi Khidir bertemu di sebuah lokasi (Ilustrasi)

Lalu, Nabi Khidir pun meneruskan perjalanannya. Anehnya, ia kembali mengalami peristiwa serupa. Tanpa disadarinya, mangkuk emas tersebut untuk kesekian kalinya, keluar dari tempat ditanam.

Namun, Nabi Khidir kali ini tidak mempedulikannya.

Ketika ia sedang berjalan, tiba-tiba ia melihat seekor burung elang sedang mengejar seekor burung kecil.

Kemudian burung kecil yang terlihat kelelahan itu menghampiri Nabi Khidir dan berkata. “Wahai Nabi Allah, tolonglah aku,” pintanya dengan napas tersengal-sengal .

Mendengar permintaan burung yang memelas itu. Nabi Khidir pun langsung meraih burung itu dan masukkan ke dalam bajunya agar tidak diterkam burung elang yang sedang lapar itu.

Namun, burung elang mengetahui kalau mangsanya telah disumbunyikan oleh Sang Nabi. Elang pun datang menghampiri Nabi Khidir dan berkata, “Wahai Nabi Allah, aku sangat lapar dan aku mengejar burung itu sejak pagi tadi. Oleh itu janganlah engkau patahkan harapanku dari rezekiku.”

Karena dua-duanya membutuhkan pertolongannya, Nabi Khidir pun sempat kebingungan. Namun, ia teringat pesan dan arahan keempat yang muncul dari mimpinya, yaitu hendaknya ia tidak memutuskan harapan.

Akhirnya, Khidir AS membuat keputusan untuk mengambil pedang. Kemudian, ia memotong sedikit daging pahanya sendiri dan diberikannya kepada elang itu.

Setelah mendapat daging itu, elang pun terbang. Adapun burung kecil tadi dilepaskannya ke alam bebas.

Usai kejadian itu, Nabi Khidir meneruskan perjalannya. Tidak lama kemudian ia bertemu dengan satu bangkai yang amat busuk baunya. Ia pun bergegas lari dari situ karena tidak tahan menghirup aroma yang sangat menyengat itu.

Setelah menemui kelimaperistiwa itu, Nabi Khidir pulang ke rumahnya. Pada malamnya, ia berdoa.

“Ya Allah, aku telah pun melaksanakan sebagaimana yang diberitahu di dalam mimpiku, maka jelaskanlah kepadaku arti semuanya ini.”

Tidak lama setelah berdoa Nabi Khidir tertidur dan kembali bermimpi. Dalam kesempatan kali ini, ia mendapatkan jawaban atas keseluruhan perintah yang ditujukan kepadanya itu.

"Yang pertama engkau makan itu ialah marah. Pada mulanya tampak besar seperti bukit tetapi pada akhirnya jika bersabar dan dapat mengawal serta menahannya, maka marah itu pun akan menjadi lebih manis dari pada madu.

Kedua, semua amal kebaikan (budi), walaupun disembunyikan, maka ia tetap akan tampak juga. Ketiga; jika sudah menerima amanah seseorang, maka janganlah kamu khianat kepadanya.

Keempat jika orang meminta kepadamu, berusahalah membantunya, meski sejatinya engkau tengah ada suatu kepentingan. Kelima, bau yang busuk itu ialah ghibah atau menceritakan hal seseorang. “Maka larilah dari orang orang yang sedang duduk berkumpul membuat ghibah,” firman Allah kepadanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement