Selasa 13 May 2025 17:56 WIB

Pahala Melaksanakan Kurban

Ibadah kurban memiliki makna yang luas, tak sebatas ritual menyembelih hewan.

 Pria Chechnya membawa domba untuk dikorbankan selama perayaan Idul Adha (ilustrasi)
Foto: AP/Musa Sadulayev
Pria Chechnya membawa domba untuk dikorbankan selama perayaan Idul Adha (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- "Sesungguhnya Kami telah memberikan kepadamu sebuah sungai di surga (Al-Kautsar). Maka dirikanlah shalat karena Tuhanmu dan berkurbanlah. Sesungguhnya orang-orang yang membenci kamu dialah yang terputus" (Al-Kautsar: 1-3).

Dalam satu riwayatnya, Imam Ahmad meriwayatkan perihal turunnya ayat di atas, sahabat Anas bin Malik telah berkata: Suatu ketika Rasul sedang berbaring istirahat. Tiba-tiba beliau terbangun dan tersenyum. Melihat tingkah Rasul demikian, para sahabat yang pada saat itu berada di sekelilingnya bertanya, ''Mengapa engkau tersenyum, wahai Rasulullah?''

Baca Juga

Rasul kemudian menjawab, ''Baru saja, Allah telah menurunkan sebuah surat kepadaku.''

Rasul pun membacakan surat yang dimaksud hingga selesai. ''Apakah kalian mengerti apa yang disebut dengan Al-Kautsar itu?'' kata Rasul.

''Allah dan Rasul-Nya yang lebih tahu,'' jawab para shahabat.

Rasul menjelaskan, ''Al-Kautsar adalah sebuah sungai di surga yang memiliki banyak kebaikan, dan telah Allah berikan kepadaku.''

Dalam riwayat lain, Rasul juga mengilustrasikan Al-Kautsar sebagai ''sungai di surga yang tepiannya dikelilingi oleh emas, airnya mengalir di atas permata. Air sungai itu lebih putih dari susu dan lebih manis dari madu''. Hadis ini diriwayatkan oleh Imam al-Tirmidzi dan Ibnu Majah.

Makna al-kautsar menurut sebagian ahli tafsir adalah sebuah simbol dari sebuah kebaikan dan kenikmatan yang berlimpah yang akan Allah berikan pada kepada hamba-Nya, baik di dunia maupun di akhirat. Nikmat itu akan diberikan kepada hamba-Nya yang mau beribadah dengan ikhlas, menjalankan shalat lima waktu beserta sunnat rawatibnya, mau berkurban hanya untuk Allah, dan tidak menyekutukan-Nya.

Itulah kemudian, mengapa Allah Ta'ala melanjutkan ayat ''Sesungguhnya Kami telah memberikan kepadamu sebuah sungai di surga'' dengan ayat ''maka dirikanlah shalat karena Tuhanmu dan berkurbanlah''. Ayat pertama pada surat di atas merupakan kompensasi dari ayat kedua dan memiliki hubungan timbal balik.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by ESG Now (@esg.now)

sumber : Hikmah Republika oleh Juman Rofarif
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement