Rabu 07 Aug 2024 07:27 WIB

Cak Nanto dan Lukman Edy Bicara Soal Pansus dan Transformasi Haji 2024

DPR RI membentuk panitia Khusus (Pansus) Angket Haji 2024.

Rep: Fuji E Permana/ Red: Muhammad Hafil
Pansus haji
Foto: Republika
Pansus haji

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Dalam penyelenggaraan haji tahun 2024, jumlah kuota jamaah haji Indonesia menjadi yang terbanyak sepanjang sejarah, jumlah totalnya mencapai 241.000 kuota haji. Berbagai transformasi dilakukan dalam penyelenggaraan haji 2024 untuk memberikan pelayanan terbaik kepada jamaah haji Indonesia. Di samping itu, DPR RI membentuk panitia Khusus (Pansus) Angket Haji 2024.

Tokoh Muda Muhammadiyah, Sunanto yang akrab disapa Cak Nanto mengatakan, ada tiga transformasi penyelenggaraan ibadah haji. Pertama, penyelenggaraan haji kini lebih tersistematika dengan baik. 

Baca Juga

Ia menambahkan, pelayanan haji juga meningkat dengan adanya penguatan para petugas haji di kalangan anak-anak muda profesional dan cakap secara fisik. 

"Para petugas haji ini yang menjadi kunci suksesnya trobosan pelayanan dan penanganan oleh Kementerian Agama kepada para jamaah haji selama di Tanah Suci," kata Cak Nanto saat Diskusi Publik bertema Haji: Antara Transformasi dan Politisasi di Hotel Oasis Amir, Selasa (6/8/2024) 

 

Cak Nanto melanjutkan, yang kedua, transformasi digital dan pelayanan di-upgrade menjadi sebuah sistem digitalisasi yang memudahkan pemantauan atas mitigasi dan pergerakan jamaah indonesia yang notabene paling banyak di dunia.

Cak Nanto mengatakan, yang ketiga, perbaikan pengelolaan Dam yang sangat monumental. Karena memberikan dampak nyata bagi masyarakat Indonesia dengan penyaluran daging kepada masyarakat di Tanah Air.

Menurut Mantan Ketua Umum Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah ini, semua itu tidak akan terjadi jika Kemenag tidak memiliki visi yang kuat dalam penyelenggaraan haji selama ini.

"Namun, di tengah transformasi penyelenggaraan haji yang terstruktur dan masif ini, saya melihat ada yang secara politis mempersoalkan pengelolaan penyelenggaraan haji," ujar Cak Nanto.

Cak Nanto mengatakan, yang mempersoalkan pengelolaan penyelenggaraan haji secara politis adalah paradoks dengan realita yang ada. Sebab masyarakat akan melihat sebagai upaya politisasi semata. 

"Bagi saya ini tidak elok, di tengah upaya perbaikan penyelenggaraan haji ke arah yang lebih profesional dan modern," ujar Cak Nanto.

Di tempat yang sama, Tokoh Nahdlatul Ulama (NU), Lukman Edy merespon positif atas adanya transformasi pelayanan haji yang kian membaik. Menurutnya, hal itu dibuktikan dengan menurunnya angka jamaah haji yang meninggal, jika dibandingkan dengan jumlah jamaah haji yang juga bertambah setiap tahunnya.

"Seiring bertambahnya jumlah jamaah haji yang berangkat, maupun seiring bertambah banyak juga peserta yang mendaftarkan diri, tentu semakin dinamis pula pelayanan haji dengan menyesuaikan perkembangan zaman," ujar Lukman.

Secara pribadi, Lukman justru menegaskan pembentukan Pansus Haji di waktu yang sempit ini sarat akan muatan politisasi yang terkandung di dalamnya.

Lukman juga yakin pansus hak angket haji 2024 DPR RI tidak akan berlanjut. Keyakinan pansus haji tak akan berlanjut karena masa kerja DPR RI periode 2019-2024 kurang dari tiga bulan. Terlebih, saat ini DPR juga sedang reses.

"Yakinlah kalau berdasarkan pemahaman saya sekarang, informasi dari berbagai pihak, Insya Allah pansus ini tidak akan berlanjut," ujar Lukman.

Menurut Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umroh (PHU) Kementerian Agama (Kemenag), Hilman Latief, Pansus Haji DPR sudah ada sebelum pelaksanaan haji 2024.

"Sebetulnya pansus itu sudah disebutkan tiga hari sebelum pelaksanaan haji. Jadi dalam rapat kerja di Makkah, waktu itu Pak Menteri Agama dengan para pimpinan timwas dan anggota timwas, kita memberikan paparan kemudian ada banyak pertanyaan terkait dengan petugas, terkait dengan petugas kesehatan dan lain-lain. Kemudian muncullah, waktu itu masih statement lah, statement tentang pansus," jelas Hilman.

Hilman mengatakan, jadi isu pansus muncul sebelum penyelenggaran puncak haji.

Hilman menambahkan, Kemenag berupaya melakukan terbaik untuk mengurus jamaah haji 2024. Persiapannya juga sudah matang dengan jumlah kuota haji 241 ribu orang.

"Tentu dari Kementerian Agama kami sempat kaget ya munculnya pansus ini, dan apalagi sampai pada level pansus angket, karena kita sudah berproses cukup lama untuk mempersiapkan berbagai hal terkait dengan Penyelenggaran Haji 1445 Hijriah kemarin atau 2024, di mana memang jumlah jamaah yang harus kami layani sangat besar, yaitu dengan kuota 221 ribu plus 20 ribu tambahan jadi 241 ribu orang, dan itu pertama kali dalam sejarah dengan jumlah sebanyak itu," Kata Hilman.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement