Rabu 31 Jul 2024 15:25 WIB

Ismail Haniyeh Dibunuh, Ini Peringatan tentang Pentingnya Gerakan Boikot Produk Israel

Ismail Haniyeh dibunuh dalam sebuah serangan yang dilakukan Israel.

Rep: Muhyiddin/ Red: Muhammad Hafil
Kepala Biro Politik Hamas Ismail Haniyeh.
Foto: Anadolu Agency
Kepala Biro Politik Hamas Ismail Haniyeh.

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA --  Pimpinan Hamas Ismail Haniyeh dinyatakan syahid pada Rabu (31/7/2024) di Teheran, Iran. Ia dikabarkan meninggal dunia dalam serangan Israel yang terjadi di kediamannya di Teheran.

Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI), KH Marsudi Syuhud berharap kepada seluruh umat Islam untuk mentaati fatwa Fatwa MUI No 83 Tahun 2023, yang turunnya berisi ajakan boikot produk-produk yang terafiliasi dengan Israel. 

Baca Juga

"Mudah-mudahan publik, masyarakat bangsa Indonesia khususnya, bisa mengamalkan fatwa-fatwa ini," ujar Kiai Marsudi. 

Hal ini disampaikan Kiai Marsudi saat sambutan falam kegiatan Forum Ukhuwah Islamiyah bertema "Ukhuwah Islamiyah dalam Polemik Afiliasi Israel" di Jakarta Barat, Rabu (31/7/2024). Kiai Marsudi mengapresiasi kegiatan yang digelar oleh Komisi Ukhuwah MUI ini. 

"Saya apresiasi kepada Komisi Uhwah dan Komisi Fatwa dan ada Komisi lainnya yang melaksanakan ini, mudah-mudahan semuanya diberkati oleh Allah dan mudah-mudahan bergerak dengan lancar," ujar Kiai Marsudi. 

Forum ini dihadiri sekitar 30 peserta yabg terdiri dari perwakilan ormas Islam, perguruan tinggi, dan pendidikan pesantren. Beberapa perwakilan ormas Islam yang hadir diantaranya adalah PBNU, Muhammadiyah, Al-Irsyad, Persis, PUI, dan juga organisasi keislaman lainnya. 

Usai memberikan sambutan, Kiai Marsudi pun membuka acara ini secara resmi. "Dengan ini saya nyatakan, Forum Ukhuwah Islamiyah dalam polemik afiliasi dengan Israel atau negara lain-lain yang sejenisnya, kajian ini dan sosialisasi ini saya nyatakan, dengan resmi dibuka. Tuk, tuk, tuk, Al-Fatihah," kata Eks Ketua PBNU ini. 

Salah satu peserta, KH Abdul Manan Ghani juga mengajak kepada seluruh umat Islam untuk mentaati fatwa MUI tersebut. Pengasuh Pesantren Darul Manan Jakarta Timur ini mengatakan, aksi pemboikotan produk Israel ini menjadi momentum untuk memajukan produk-produk dalam negeri. 

"Ini kesempatan untuk menciptakan produk-produk, menjadi pengusaha-pengusaha yang baik di bidang kuliner maupun  bidang lainnya," ujar Kiai Manan kepada Republika.co.id, Rabu (31/7/2024). 

Menurut dia, aksi boikot ini menjadi kesempatan bagi para pengusaha di Indonesia untuk membangun usahanya, sehingga masyarakat kemudian bisa membeli produk-produk dalam negeri. 

Namun, yang menjadi tantangan nyata sekarang ini adalah bagaimana membangun solidaritas dan kesolidan masyarakat. Karena itu, menurut Kiai Manan, sosialisasi fatwa MUI soal boikot produk-produk yang terafiliasi dengan Israel ini harus terus dilakukan. 

"Setiap muslim harus taat pada fatwa ulama, kemudian mensosialisasikannya bahwa produk-produk yang terkait dengan jaringan Israel ya jangan dibeli," kata Mantan Ketua Lembaga Dakwah PBNU ini.

Dia berharap, setelah kegiatan Forum Ukhuwah Islamiyah ini, seluruh ormas Islam di Indonesia memiliki langkah-langkah konkret untuk menggencarkan boikot terhadal produk terafiliasi Israel, sehingga diharapkan bisa membangkitkan produk-produk dalam negeri.  

"Setelah acara ini mestinya ada langkah-langkah konkret. Kita harapkan begitu," jelas Kiai Manan. 

Seperti diketahui, Ismail Haniyeh dinyatakan syahid pada Rabu (31/7/2024) di Teheran, Iran. Ia dikabarkan meninggal dunia dalam serangan yang terjadi di kediamannya di Teheran. Keberadaan Ismail Haniyeh di Teheran sebagai tamu undangan dari pemerintah Republik Islam Iran dalam pelantikan Presiden Masoud Pezeshkian, pada Selasa (30/7/2024). Belum ada yang bertanggung jawab atas serangan yang menewaskan Ismael Haniyeh. Akan tetapi, diketahui selama ini, Zionis Israel berkali-kali menyampakan akan membunuh mantan Perdana Menteri Palestina 2006-2014 itu. Ancaman Zionis Israel yang menargetkan Ismael Haniyeh tersebut semakin kencang belakangan, setelah hampir setahun invansi militer Zionis Israel di Jalur Gaza. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement