REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA — Viral surat Kepala Kementerian Agama (Kemenag) Bintan kepada Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Bintan terkait permohonan video testimoni sukses haji 2024. Juru Bicara Kementerian Agama (Kemenag) Anna Hasbie membantah ada arahan bagi jajaran Kemenag pusat maupun daerah, terkait hal tersebut.
“Tidak ada instruksi dari Kementerian Agama pusat agar jajaran di daerah membuat permohonan video dengan arahan seperti tertulis di surat Kankemenag Bintan yang sedang viral,” ujar Anna Hasbie dalam siaran pers yang diterima pada Selasa (30/7/2024).
Anna mengatakan, penyelenggaraan ibadah haji tahun ini yang berjalan dengan sukses memang mendapat banyak apresiasi dari masyarakat, terutama jamaah, bahkan sejak mereka masih berada di Tanah Suci.
Sepertinya Yaqut Cs. Benar² panik. pic.twitter.com/SNZE8iHm0p
— ๐ฑ๐๐ ๐ฐ๐๐ข๐๐๐ (@mapedos01) July 29, 2024
Menurut dia, testimoni kesuksesan haji dari jamaah dan masyarakat ini terus mengalir hingga saat ini, meskipun operasional haji sudah ditutup oleh Menag Yaqut Cholil Qoumas pada 25 Juli 2024. Pihaknya pun hanya meminta agar testimoni dari stakeholder dikumpulkan untuk dipublikasikan.
“Atas antusiasme masyarakat itu, kami minta agar testimoni dari stakeholders itu dikumpulkan untuk dipublikasikan sekaligus sebagai bagian dari evaluasi. Sebab, selain apresiasi, ada juga testimoni yang bermuatan saran perbaikan,” ucap Anna.
Menurut dia, testimoni tersebut penting untuk dipublikasikan agar masyarakat mendapat informasi soal penyelenggaraan haji dari berbagai perspektif, termasuk saran dan masukan yang mereka sampaikan. "Masukan yang didapat dari berbagai testimoni itu akan kami susun sebagai rekomendasi agar bisa ditindaklanjuti kemudian,” kata Anna.
Anna menambahkan, operasional penyelenggaraan haji 1445 H/2024 M berjalan sukses. Ada banyak inovasi baru yang berhasil diterapkan sehingga penyelenggaraan haji berjalan lebih baik dari tahun-tahun sebelumnya. Tahun ini, kali pertama Indonesia mendapat kuota tambahan hingga 20 ribu.
Tahun ini, untuk pertama kalinya layanan fasttrack juga diterapkan pada tiga embarkasi. Selain Bandara Soetta, juga di Adi Soemarmo Solo dan Djuanda Surabaya. Tahun ini, untuk pertama kalinya juga jamaah haji Indonesia tidak menempati Mina Jadid. Tahun ini, perdana layanan katering diberikan secara penuh selama jamaah berada di Makkah, total 17.492.983 boks didistribuskan.
Tahun ini, kebijakan Murur juga berhasil diterapkan secara terencana dan sistematis. Ini sebagai ikhtiar agar kepadatan di Muzdalifah yang terjadi pada 2023 tidak terulang. Ada sekitar 51.899 jamaah yang terdaftar menjalani skema ini.