“Insya Alllah aku bisa melakukannya,” kata Ghazali lagi.
Guru adiknya itu akhirnya menerimanya. Ghazali lantas diperintahkan untuk membersihkan kotoran yang ada di lantai dengan tangannya.
Meskipun sempat merasa aneh, ia tetap mematuhi perintah sang ulama yang juga sufi itu. Saat Ghazali akan mengambil kotoran di lantai itu, Syekh Al Utaqy tiba-tiba mencegahnya. Akademisi Nizhamiyah Baghdad ini lalu disuruh pulang.
Setibanya di rumah, Imam Ghazali semakin heran terhadap pelajaran pertama yang diajarkan syekh tersebut. Akan tetapi, ia akhirnya mendapatkan ilham tentang tindakan sang guru.
Sang sufi hendak mengisyaratkan agar dirinya membersihkan hati terlebih dahulu sebelum mengurus apa-apa yang tampak dalam pandangan mata.
Mulai saat itu, Imam Ghazali rutin berguru kepada Syekh Al Utaqy. Ia merasa terpanggil untuk menyelami lebih dalam ilmu tasawuf.