Sabtu 20 Jul 2024 20:25 WIB

Kekejaman di Tepi Barat, Tentara Israel Tembak Remaja Palestina Tepat di Kepala

Zaqeeq baru dibebaskan dua pekan lalu.

Militer Israel melakukan patroli usai melakukan serangan militer di kamp pengungsi Al Fara
Foto: AP Photo/Majdi Mohammed
Militer Israel melakukan patroli usai melakukan serangan militer di kamp pengungsi Al Fara

REPUBLIKA.CO.ID, TEPI BARAT -- Tentara penjajah Israel pada Jumat malam waktu setempat menewaskan seorang remaja Palestina di wilayah selatan daerah pendudukan Tepi Barat.

Televisi Palestina melaporkan Ibrahim Zaqeeq berumur 19 tahun ditembak tepat di bagian kepala oleh pasukan Israel di Beit Ummar. Diketahui Zaqeeq baru dua pekan lalu dibebaskan dari penjara Israel dan merupakan satu-satunya anak laki-laki di dalam keluarganya.

Baca Juga

Para saksi mata mengatakan kepada Anadolu bahwa pasukan Israel menyerbu Beit Ummar dan menembaki warga Palestina. Mereka melukai Zaqeeq dan sejumlah lainnya yang juga menderita sesak napas akibat tembakan gas air mata.

Jumat pagi, seorang warga Palestina juga meninggal akibat luka yang dideritanya sejak Januari lalu setelah serangan pasukan Israel di dekat Jenin di daerah pendudukan Tepi Barat utara. Dalam beberapa tahun terakhir, militer Israel telah meningkatkan serangan rutin di Tepi Barat seiring dimulainya serangan gencar terhadap Jalur Gaza pada 7 Oktober.

Warga Palestina di Tepi Barat juga diserang dengan tindakan kekerasan oleh pemukim ilegal Israel. Setidaknya 578 warga Palestina telah terbunuh dan hampir 5.350 orang terluka akibat tembakan tentara Israel di wilayah pendudukan, menurut Kementerian Kesehatan.  Sebelumnya, Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres mengatakan bahwa wilayah Tepi Barat dan Yerusalem Timur menghadapi kondisi yang berbahaya. 

"Tingkat kekerasan yang tinggi masih terjadi -- termasuk yang dilakukan pasukan keamanan Israel, para pemukim, dan kelompok bersenjata Palestina," kata Guterres, Rabu (17/7).

Dia juga mendesak diakhirinya konflik dan ada solusi untuk mengakhiri pendudukan Israel.“Kita harus kembali fokus menemukan solusi politik yang akan mengakhiri pendudukan dan menyelesaikan konflik sesuai dengan hukum internasional, dan resolusi PBB yang relevan,” ucapnya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement