REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Surah al-Waqiah merupakan salah satu surah yang turun sebelum Nabi Muhammad SAW berhijrah dari Makkah ke Madinah, demikian pendapat mayoritas pakar ilmu Alquran.
Di dalam beberapa hadits, Rasulullah SAW mengungkapkan beragam keutamaan surah tersebut. Salah satu yang paling populer yakni membaca surah al-Waqiah bisa membuka pintu rezeki.
Sayyid Muhammad bin al-Alawy al-Maliki al-Hasani dalam karyanya Abwab al-Farah sebagaiamana termuat di Republika menyebutkan bahwa keutamaan dari Al-Waqiah adalah menarik rezeki. Dalam riwayat dari Ibnu Mas’ud yang dinukilkan oleh Abu ‘Ubaidah dalam Fadhail, Ibn ad-Dharis, al-Harits bin Abi Usamah, Abu Ya’la, Ibn Mardawaih, dan al-Baihaqi dalam Sya’b al-Iman menyebutkan hadis Rasulullah SAW yang berbunyi:
”Barang siapa yang membaca surah al-Waqiah tiap malam, ia tak akan terjangkit kemiskinan selamanya.”
Nama al-Waqiah telah dikenal pada masa Nabi Muhammad SAW. Ketika Sayyidina Abu Bakar Radhiyalahu anhu menyampaikan kepada Nabi SAW bahwa beliau terlihat telah tua, Nabi SAW berkomentar, "Aku dijadikan tua oleh Surat Hud, al-Waqi'ah, al-Mursalat, Amma yatasa ‘alun (An-Naba) dan Idza asy-Syamsu Kuwwirat (At-Takwir).” (HR Imam At-Tirmidzi melalui Ibnu Abbas).
Dikutip dari Tafsir Al-Mishbah karya Prof KH Quraish Shihab, tema utama surah ini adalah uraian tentang hari Kiamat serta penjelasan tentang apa yang akan terjadi di bumi, serta kenikmatan yang akan diperoleh orang-orang bertakwa dan apa yang akan dialami oleh para pendurhaka. Demikian lebih kurang kesimpulan banyak ulama.
Al-Biqa‘i berpendapat bahwa surat ini merupakan penjelasan dari apa yang diuraikan pada Surat Ar-Rahman yakni surat yang lalu. Menurut dia, dalam surat itu ada uraian menyangkut tiga kelompok: Pertama, orang-orang yang dekat kepada Ar-Rahman yang tampil mendahului orang-orang taat yang lain.
Kelompok kedua, adalah uraian tentang orang-orang taat selain mereka. Kelompok ketiga adalah mereka yang secara terang-terangan melakukan kedurhakaan dan bersikap munafik baik dari kelompok manusia maupun jin.
Maksud al-Biqa‘i di sini adalah bahwa pada Surat Ar-Rahman disebut dua tingkat surga, yang pertama akan dihuni oleh mereka yang'tampil mendahului orang-orang taat dan yang dalam surat ini dinamai as-Sabiqun. Surga kedua dihuni oleh Ash-Faab al-Yamtn. Para pendurhaka akan menerima balasan neraka yang di sini dinamai Ash-hab al-Masy’amah dan yang dalam Surat Ar-Rahman diperingatkan dengan beragam siksa Ilahi.