Selasa 18 Jun 2024 20:30 WIB

Mana yang Lebih Utama Bagi Istri: Sholat Tahajud atau Melayani Kebutuhan Biologis Suami?

Sholat tahajud hukum dasarnya adalah sunnah

Ilustrasi hubungan suami istri. Sholat tahajud hukum dasarnya adalah sunnah sementara melayani suami adalah kewajiban
Foto: antarafoto
Ilustrasi hubungan suami istri. Sholat tahajud hukum dasarnya adalah sunnah sementara melayani suami adalah kewajiban

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA—Seorang istri telah merasakan kenikmatan sholat tahajud, lantaran tiap kesukaran yang ia hadapi bisa terselesaikan dengan baik apabila memohon petunjuk dan pertolongan kepada Allah SWT dengan sholat tahajud. Ia akan merasa malu terhadap Allah, apabila tidak melakukan sholat malam, seolah ia tidak tahu berterima kasih atas nikmat-Nya.

Suatu kali ada seorang yang menegurnya. Si penegur itu mengatakan bahwa perbuatannya (sholat) itu tidak boleh dilakukan terus-menerus, apalagi sampai tidak tidur hingga subuh. Bahkan, ketika suaminya menghendaki untuk tidur bersamanya, si perempuan itu juga menyanggupinya setelah selesai sholat tahajud.

Baca Juga

Dan karena hal seperti itu berulang kali ia lakukan, suaminya sering marah-marah. Bagaimana hukum perilaku istri yang demikian, mana lebih didahulukan antara sholat tahajud?  

Jawaban atas pertanyaan di atas dikemukakan pendiri Pusat Studi Alquran (PSQ) Prof M Quraish Shihab, sebagaimana didokumentasikan Harian Republika 1994. Begini jawabannya:  

Sholat tahajud baik sekali dikerjakan. Tetapi harus disadari bahwa sholat ini tidak wajib. Banyak ibadah lain yang dapat dikerjakan sebagai alternatif penggantinya. Alquran surat Al Muzzammil 20, menyebut tiga alasan untuk tidak melakukan, sekaligus memberi alternatif penggantinya: 

إِنَّ رَبَّكَ يَعْلَمُ أَنَّكَ تَقُومُ أَدْنَىٰ مِنْ ثُلُثَيِ اللَّيْلِ وَنِصْفَهُ وَثُلُثَهُ وَطَائِفَةٌ مِنَ الَّذِينَ مَعَكَ ۚ وَاللَّهُ يُقَدِّرُ اللَّيْلَ وَالنَّهَارَ ۚ عَلِمَ أَنْ لَنْ تُحْصُوهُ فَتَابَ عَلَيْكُمْ ۖ فَاقْرَءُوا مَا تَيَسَّرَ مِنَ الْقُرْآنِ ۚ عَلِمَ أَنْ سَيَكُونُ مِنْكُمْ مَرْضَىٰ ۙ وَآخَرُونَ يَضْرِبُونَ فِي الْأَرْضِ يَبْتَغُونَ مِنْ فَضْلِ اللَّهِ ۙ وَآخَرُونَ يُقَاتِلُونَ فِي سَبِيلِ اللَّهِ ۖ فَاقْرَءُوا مَا تَيَسَّرَ مِنْهُ ۚ وَأَقِيمُوا الصَّلَاةَ وَآتُوا الزَّكَاةَ وَأَقْرِضُوا اللَّهَ قَرْضًا حَسَنًا ۚ وَمَا تُقَدِّمُوا لِأَنْفُسِكُمْ مِنْ خَيْرٍ تَجِدُوهُ عِنْدَ اللَّهِ هُوَ خَيْرًا وَأَعْظَمَ أَجْرًا ۚ وَاسْتَغْفِرُوا اللَّهَ ۖ إِنَّ اللَّهَ غَفُورٌ رَحِيمٌ

“Sesungguhnya Tuhanmu mengetahui bahwasanya kamu berdiri (sembahyang) kurang dari dua pertiga malam, atau seperdua malam atau sepertiganya dan (demikian pula) segolongan dari orang-orang yang bersama kamu. Dan Allah menetapkan ukuran malam dan siang. Allah mengetahui bahwa kamu sekali-kali tidak dapat menentukan batas-batas waktu-waktu itu, maka Dia memberi keringanan kepadamu, karena itu bacalah apa yang mudah (bagimu) dari Al Quran. Dia mengetahui bahwa akan ada di antara kamu orang-orang yang sakit dan orang-orang yang berjalan di muka bumi mencari sebagian karunia Allah; dan orang-orang yang lain lagi berperang di jalan Allah, maka bacalah apa yang mudah (bagimu) dari Alquran dan dirikanlah sembahyang, tunaikanlah zakat dan berikanlah pinjaman kepada Allah pinjaman yang baik. Dan kebaikan apa saja yang kamu perbuat untuk dirimu niscaya kamu memperoleh (balasan)nya di sisi Allah sebagai balasan yang paling baik dan yang paling besar pahalanya. Dan mohonlah ampunan kepada Allah; sesungguhnya Allah Mahapengampun lagi Mahapenyayang.” (QS al-Muzammil: 20)

Sekali lagi sholat tahajud bukan kewajiban, tetapi hanya sunnah. Muhammad Alghazaly dalam bukunya Kaifa Nafham Al Islam? (Bagaimana kita memahami Islam), menulis sebagai berikut:

''Seandainya ada seorang yang sepanjang malam memuji Allah, kemudian di pagi harinya ketika ia membuka usahanya ia merasa lesu dan malas yang mengakibatkan ia mengabaikan usahanya, atau memasarkan dagangannya atau membersihkan (kios)nya guna meningkatkan penghasilannya, maka sungguh ia telah berdosa kepada Allah.''

Tentang kehidupan rumah tangga yang saudara tanyakan, Nabi SAW menjelaskan, agama mendambakan kehidupan rumah tangga yang harmonis bagi pemeluknya. Karena itu hubungan seks antarsuami istri adalah ibadah. Masing-masing dinilai bersedekah dengan hubungan itu.

 

sumber : Harian Republika
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement