REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pada masa kini, banyak perempuan yang memilih berkarya di ruang publik. Di antara mereka, ada yang menjadi pengusaha, guru, dosen, dokter, perawat, atau bahkan pejabat negara.
Bagi yang telah berumah tangga, tentunya ada peran sebagai istri yang mesti terjaga. Begitu pula halnya bila seorang Muslimah sebagai seorang ibu bagi anak-anaknya.
Maka, mungkinkah seorang istri tetap salehah dan sekaligus aktif sebagai wanita karier?
Menurut KH Moh Zainal Abidin, seperti dilansir dari laman Nahdlatul Ulama Online, jawaban atas pertanyaan itu adalah sangat mungkin. Asalkan, seorang istri tetap berpegang teguh pada syariat Islam. Berikut ini adalah lima kiat penting yang bisa diikuti.
Kiat Menjadi Istri Salehah dan Wanita Karier
Pertama, memerhatikan rambu-rambu syariat Islam. Agama ini tidak membatasi ruang gerak perempuan, tetapi menyediakan panduan agar kaum hawa tetap mulia di manapun berada.
Allah berfirman:
وَقَرۡنَ فِىۡ بُيُوۡتِكُنَّ وَلَا تَبَـرَّجۡنَ تَبَرُّجَ الۡجَاهِلِيَّةِ الۡاُوۡلٰى وَاَقِمۡنَ الصَّلٰوةَ وَاٰتِيۡنَ الزَّكٰوةَ وَاَطِعۡنَ اللّٰهَ وَرَسُوۡلَهٗ ؕ
"Dan hendaklah kamu tetap di rumahmu dan janganlah kamu berhias dan (bertingkah laku) seperti orang-orang jahiliah dahulu, dan laksanakanlah shalat, tunaikanlah zakat dan taatilah Allah dan Rasul-Nya" (QS al-Ahzab: 33).