Senin 17 Jun 2024 17:52 WIB

Demi Keselamatan, PPIH Minta Jamaah untuk Taati Jadwal Waktu Lontar Jumrah

Diantara waktu tersebut, jamaah bisa menyesuaikan waktu lontar pada sore atau malam.

Jamaah haji melempar jumrah aqobah di Jamarat, Makkah, Arab Saudi, Ahad (16/6/2024). Lempar jumrah aqobah merupakan salah satu syarat yang wajib dilakukan pada ibadah haji sebagai simbol pengusiran setan yang pernah dilakukan Nabi Ibrahim AS.
Foto: EPA-EFE
Jamaah haji melempar jumrah aqobah di Jamarat, Makkah, Arab Saudi, Ahad (16/6/2024). Lempar jumrah aqobah merupakan salah satu syarat yang wajib dilakukan pada ibadah haji sebagai simbol pengusiran setan yang pernah dilakukan Nabi Ibrahim AS.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Setelah menyelesaikan lontar jumrah Aqabah lalu tahalul awal, jamaah haji Indonesia melakukan lontar jumrah Ula, Wustha, dan Aqabah pada 

hari kedua di Mina.

Baca Juga

Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) telah menetapkan waktu lontar jumrah jamaah haji Indonesia tanggal 11 Dzulhijah yaitu pukul 05.00 – 11.00 WAS, pukul 11.00 – 17.00 WAS, dan pukul 17.00 – 00.00 WAS.

Di antara waktu tersebut, jamaah bisa menyesuaikan waktu lontar pada saat sore hari atau malam dengan pertimbangan kondisi cuaca tidak panas atau lebih sejuk.

 

“PPIH mengingatkan jamaah agar mematuhi ketetapan waktu lontar jumrah yang telah ditentukan. Penetapan jadwal tersebut untuk meminimalisasi potensi risiko di tengah kepadatan jamaah di area lontar jumrah, serta semata untuk keselamatan jamaah,” terang Anggota Media Center Kementerian Agama Widi Dwinanda dalam keterangan resmi Kemenag di Jakarta, Senin (17/06/2024).

photo
INFOGRAFIS Mengenal Rukun Haji - (dok rep)

“PPIH telah menempatkan petugas di sekitar area lontar jumrah untuk membantu mengarahkan dan memastikan jemaah haji indonesia melaksanakan lontar jumrah dengan aman,” sambung dia.

Widi mengimbau jamaah agar selalu berada dalam rombongan regu ataupun kloternya ketika berangkat dari tenda Mina ke jamarat dan saat kembali. “Tidak perlu tergesa-gesa ketika berjalan menuju jamarat, selain untuk menghemat tenaga juga untuk mempertimbangkan jemaah lain dalam rombongannya, khususnya jemaah wanita, disabilitas dan lansia,” imbaunya.

“Ketika akan kembali ke tenda , pastikan berada di jalur yang benar. Jangan melawan arus jalur jemaah, karena akan berpotensi tabrakan. ikuti arahan petugas, ketua regu, ataupun ketua rombongan,” pesannya.

photo
Jamaah haji melempar jumrah aqobah di Jamarat, Makkah, Arab Saudi, Ahad (16/6/2024). Lempar jumrah aqobah merupakan salah satu syarat yang wajib dilakukan pada ibadah haji sebagai simbol pengusiran setan yang pernah dilakukan Nabi Ibrahim AS. - (EPA-EFE)

Ia berpesan, saat jamaah akan melakukan aktivitas lontar jumrah, pastikan membawa bekal minuman untuk menjaga hidrasi tubuh. Jamaah juga diminta agar selalu membawa identitas diri berupa paspor, visa, gelang tangan, serta identitas rombongan yang mudah dikenali oleh rekan lainnya.

“Antarjemaah agar saling bantu bila jemaah lain mendapatkan kesulitan. Jangan sungkan meminta bantuan petugas yang bersiaga penuh di sepanjang jalur jamarat,” ucapnya.

Selama di Mina, Widi menyampaikan, jamaah agar fokus melakukan aktivitas ibadah dengan memperbanyak zikir, mengingat dan mendekat kepada Allah, mengagungkan Asma Allah, baik dengan bertakbir, membaca Alqur’an, kalimat tauhid, dan wirid-wirid lainnya.

Dia mengungkapkan, jamaah bisa menyelingi zikir dengan berdoa kepada Allah, karena Mina termasuk tempat mustajab. "Langitkan doa-doa dan harapan terbaik bagi pribadi, keluarga dan untuk bangsa kita tercinta,” tuturnya.

“Bila tidak ada keperluan mendesak, jamaah sebaiknya tetap berada di tenda. Upayakan memakai masker selama di luar tenda, mengingat kawasan Mina yang padat dan berdebu. Kenali dengan baik identitas dan jalur menuju tenda masing-masing agar tidak tersesat,” ujar dia.

Hingga Senin (17/6/2024), tercatat jamaah haji reguler yang wafat di Tanah Suci berjumlah 120 orang dengan rincian; wafat di Bandara 3 orang, di Madinah 18 orang, di Makkah 87 orang dan di Arafah 9 orang. Sementara itu, jamaah haji khusus yang wafat berjumlah 8 orang.

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement