Sabtu 15 Jun 2024 20:22 WIB

Kisah Turbo, Sapi Kurban Presiden Jokowi Milik Anggota TNI

Presiden Jokowi membeli sapi Turbo seharga Rp100 juta.

Sapi jenis simental bernama Turbo milik Tasdir akhirnya terpilih menjadi hewan kurban Presiden Joko Widodo.
Foto:

Bersama anak-anaknya, Tasdir begitu sabar dan senang merawat Turbo. Hal yang normal jika pada akhirnya tetap akan merindukan hewan tersebut saat sudah tidak lagi berada di kandangnya.

Selain beternak sapi, Tasdir juga memiliki banyak hewan ternak lain, seperti kambing, ayam, hingga kuda. Namun, Turbo sendiri merupakan satu-satunya sapi yang dimiliki sehingga seperti ada ikatan batin.

Sebelumnya, pemilik Turbo tidak pernah menyangka jika sapi miliknya akan dibeli oleh Presiden pada Lebaran Haji tahun ini. Setelah pengumuman Turbo terpilih menjadi sapi kurban Presiden pada 2 minggu lalu, ia bangga. 

Kepala Dinas Peternakan Sulsel Nurlina Saking pun turut bangga atas terpilihnya sapi asal Bone untuk hewan kurban Kepala Negara.

Hal itu sekaligus sebagai bukti atas komitmen pemerintah daerah dan masyarakat khususnya para peternak untuk mengembangkan sapi jenis simental, limosin, dan sebagainya.

Sejauh ini, Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan melalui Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan terus fokus pada pengembangan sapi limosin dan simental di berbagai daerah di Sulsel.

Tim Pelaksana UPTD Pembibitan Ternak dan Hijauan Pakan Ternak (PTHPT) Dinas Peternakan Sulsel Zet Pasino menjelaskan sejumlah daerah yang kini fokus mengembangkan jenis sapi tersebut, yakni Kabupaten Takalar, Enrekang, Soppeng, Sinjai, Bulukumba, termasuk pula Kabupaten Bone.

Pemprov masih fokus ke daerah tersebut karena sudah tersedia sumber daya manusia (SDM) yakni tenaga pelaksana transfer embrio (TE).

Sulsel telah menerima puluhan embrio dari Cipelang sejak 2019. Adapun embrio yang berhasil diindukkan seperti di Kabupaten Sinjai. Tingkat keberhasilan melakukan transfer embrio itu baru 30 persen sehingga butuh tenaga ahli dalam proses pembuahan embrio ke sapi lokal Sulsel.

Petugas juga harus lebih teliti memilih indukan yang cocok karena hal itu memang cukup sulit. Artinya banyak kriteria agar tingkat keberhasilan proses transfer embrio lebih tinggi.

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement