Jumat 14 Jun 2024 18:49 WIB

Jelang Puncak Haji, Para Tokoh Hadiri Peringatan Haul Mbah Moen

Peringatan haul Mbah Moen di Makkah dihadiri Habib Jindan dan sejumlah putra almarhum

Rep: Muhyiddin/ Red: Hasanul Rizqa
Batu nisan makam Mbah Moen di Mala.
Foto:

KH Taj Yasın Maimoen juga berterima kasih kepada para muhibbin dan pemerintah Indonesia. Menurut sosok yang akrab disapa Gus Yasin itu, di antara keletadanan Mbah Moen adalah kecintaannya terhadap ummul mukminin, Sayyidah Khadijah binti Khuwailid dan guru-gurunya, seperti yang dijelaskan Habib Jindan.  

"Semoga dengan kecintaan kita kepada Mbah Maimoen itu menjadi wasilah, perantara terkabulnya ibadah kita semuanya, khususnya ibadah haji ini diterima Allah SWT," kata Gus Yasin.

Di tempat yang sama, Wakil Menteri Agama RI Saiful Rahmat Dasuki mengajak generasi Muslimin kini untuk bisa meneladan puncak ilmu Mbah Maimoen. Misalnya, sikapnya yang tawaduk kepada siapa saja.

"Keistikamahan beliau dalam hidupnya menjadi pembelajaran buat kita semua," kata Saiful Rahmat.

Sementara itu, Kadaker Makkah Kholilurrahman menjelaskan, pada 2019 lalu jenazah Mbah Moen sempat disemayamkan di mushalla Kantor Daker Makkah ini. Setelah itu, baru kemudian jasadnya dikebumikan di kompleks Permakaman Ma'la.

"Memang ketika wafat pada 2019 lalu, beliau (Mbah Moen) sempat jenazahnya disemayamkan di sini. Karena kecintaan beliau kepada Rasulullah SAW dan Siti Khadijah, beliau berwasiat dimakamkan di Ma'la, dekat makam Khadijah," kata Kholil.

Perhatian Kerajaan Arab Saudi dinilai luar biasa. Sebab, tidak sembarang orang dapat izin pemakaman di Ma'la. Khususnya bagi orang-orang luar Arab, adalah istimewa untuk bisa jenazahnya dikuburkan di sana.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement