5. Dilahirkannya Nabi Musa
Hari kelima adalah hari di mana Nabi Musa As dilahirkan. Barang siapa yang berpuasa pada hari kelima Dzulhijjah ini, maka akan terbebas dari kemunafikan dan siksa kubur.
6. Allah SWT membuka pintu rahmat para nabi
Hari keenam adalah hari ketika Allah SWT membuka pintu rahmat bagi para nabi-Nya. Barang siapa yang berpuasa pada hari itu, akan dipandang oleh Allah SWT dengan pandangan rahmat dan tidak akan disisihkan.
7. Pintu neraka jahanam ditutup
Hari ketujuh ialah hari di mana ditutup pintu-pintu jahanam dan tidak akan dibuka kembali sebelum hari yang ke-10. Barang siapa yang berpuasa pada hari ini, Allah SWT akan menutup 30 pintu kesusahan dan kesukaran serta membuka 30 pintu kesenangan dan kemudahan.
8. Hari Tarwiyah
Hari kedelapan Dzulhijjah ialah hari Tarwiyah; Barang siapa yang berpuasa pada hari itu, akan memperoleh pahala yang tidak diketahui besarnya kecuali Allah SWT.
9. Hari Arafah
Hari kesembilan ialah hari Arafah. Barang siapa yang berpuasa pada hari itu, puasanya menjadi tebusan dosa untuk setahun yang lalu dan setahun yang akan datang. Pada hari itu turunlah ayat:
الْيَوْمَ أَكْمَلْتُ لَكُمْ دِينَكُمْ وَأَتْمَمْتُ عَلَيْكُمْ نِعْمَتِي وَرَضِيتُ لَكُمُ الْإِسْلَامَ دِينًا
“Pada hari ini telah aku sempurnakan bagimu agamamu dan telah aku cukupkan nikmat-Ku kepadamu.” (QS al-Maidah: 3).
Pada 9 Dzulhijjah ini juga terdapat kisah penyembelihan Nabi Ismail oleh ayahnya, yaitu Nabi Ibrahim.
Saat itu, Nabi Ibrahim merasa yakin bahwa perintah menyembelih anaknya yang datang melalui mimpi benar-benar berasal dari Allah SWT.
Nabi Ibrahim akhirnya melaksanakan wahyu tersebut setelah memimpikannya sebanyak tiga kali. Setelah membicarakan wahyu tersebut dengan Nabi Ismail itu, mereka berdua pun pergi ke daerah Mina. Namun, karena keikhlasan keduanya, Allah mengganti Nabi Ismail dengan domba.
10. Hari Raya Idul Adha
Hari kesepuluh Dzulhijjah adalah Hari Raya Idul Adha. Barang siapa yang menyembelih kurban pada hari itu, maka untuk tetes pertama yang mengalir dari darah kurban itu, Allah SWT mengampuni dosa-dosanya dan anak keluarganya. Dan barang siapa pada hari itu memberi makan kepada seorang mukmin atau bersedekah, akan dibangkitkan oleh Allah SWT pada hari kiamat dalam keadaan aman dan amal salehnya lebih berat dari pada gunung Uhud.”