REPUBLIKA.CO.ID, MADINAH — Tiga belas jamaah haji Indonesia gelombang pertama masih menjalani perawatan. Sepuluh di antaranya dirawat di Rumah Sakit Arab Saudi (RSAS) di Kota Madinah, sementara tiga lainnya dipulangkan ke Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Madinah pada Selasa (5/6/2024).
Penanggung Jawab Visitasi KKHI Madinah, dr Kelly Kuswidi Yanto menjelaskan, sepuluh jamaah yang masih mendapatkan perawatan tersebar di lima rumah sakit di Kota Madinah. “Dari 13 jamaah yang dirawat di Rumah Sakit Arab Saudi, tiga sudah dipulangkan ke KKHI,” ujar Kelly di Madinah, Selasa (5/6/2024).
Empat jamaah dirawat di King Salman bin Abdulaziz Medical, tiga jamaah menjadi pasien di King Fahad Hospital, dan satu pasien menjalani perawatan di Al-Hayat National Hospital. Sementara itu, ada sepuluh jamaah dirawat di Dr Hamid Sulaiman Al-Ahmadi Hospital. "Dan Miqat General Hospital ada 1 pasien,” kata Kelly.
KKHI menunggu perkembangan kesehatan 10 jamaah tersebut hingga 7 Juni 2024. Jika ternyata belum bisa dipulangkan ke KKHI, maka 10 jamaah itu akan dievakuasi dari RSAS di Madinah ke RSAS Makkah.“Jika nanti sudah di RSAS Mekkah, kita pantau kondisinya. Jika sampai puncak haji masih dalam perawatan, jamaah bisa disafari wukufkan atau dibadalkan haji. Semua tergantung kondisi pasien,” ucap dia.
Jamaah haji Indonesia gelombang pertama yang tiba di Madinah sudah semuanya berada di Mekkah. Pendorongan jamaah haji gelombang pertama dilakukan pada 20 Mei hingga 1 Juni 2024.
Sementara itu, jamaah haji yang dirawat akan diberangkatkan dari KKHI dengan diberikan pendampingan Bimbingan Ibadah. Sebelum diberangkatkan ke Makkah untuk melaksanakan umrah wajib, jamaah akan mendapatkan bimbingan ibadah dari Konsultan Ibadah. Jamaah akan diberangkatkan ke Makkah dengan ambulance dengan didampingi petugas KKHI Madinah.