REPUBLIKA.CO.ID, KARAWANG – Sebagai lembaga yang ikut menjunjung tinggi nilai-nilai Pancasila, Lembaga Pelayan Masyarakat (LPM) Dompet Dhuafa menggelar kegiatan Kampung Gebyar Pancasila, pada Sabtu (1/6/2024). Kegiatan dalam rangka memperingati Hari Lahir Pancasila ini berlangsung dengan berbagai rangkaian acara yang bertempat di Rumah Sejarah, Rengasdengklok. Yaitu tempat di mana Soekarno dan Hatta diculik oleh golongan pemuda demi mendesak dibacakannya proklamasi kemerdekaan.
Pada pelaksanaannya, LPM Dompet Dhuafa melibatkan semua elemen masyarakat setempat. Yaitu mulai dari anak-anak, remaja, dewasa, hingga lansia. Panitia juga melibatkan kalangan perempuan, siswa-siswa sekolah, guru-guru ngaji, para marbot masjid, anak-anak yatim, pemerintah setempat, pihak keamanan setempat, hingga karangtaruna. Tercatat, sebanyak 250 warga sangat antusias mengikuti setiap rangkaian acara.
Kegiatan dibuka dengan upacara pengibaran Sang Saka Merah Putih di halaman depan rumah. Turut hadir di dalamnya yaitu Kepala LPM Dompet Dhuafa Kamaluddin, Kepala Desa Rengasdengklok Nana Suryana, perwakilan MUI daerah, Babinsa dan Babinkamtibmas Rengasdengklok, dan veteran setempat.
Selanjutnya, ibu-ibu melanjutkan kegiatan dengan memasak bersama, bapak-bapak membersihkan lingkungan, anak-anak mengikuti lomba mewarnai, pemuda-pemuda mengikuti lomba cerdas cermat Pancasila, sedangkan para lansia beradu lomba menghafal Pancasila. Di sela-sela itu, LPM memberikan bingkisan paket sembako dan santunan kepada anak yatim, guru ngaji, marbot, dan lansia.
“Selain upacara bendera, kami juga menggelar berbagai rangkaian acara untuk mengguyubkan masyarakat sekitar, khususnya masyarakat Rengkasdengklok. Rumah Sejarah ini dipilih sebagai lokasi pelaksanaan peringatan, karena ini merupakan situs bersejarah di mana Bapak Proklamator kita dulu diasingkan ke sini untuk mempersiapkan kemerdekaan,” ujar Kamal melalui keterangan tertulis, Selasa (4/6/2024).
Bukan kali pertama LPM Dompet Dhuafa menggelar kegiatan kenegaraan di tempat bersejarah ini. Lima tahun lalu, LPM juga pernah menggelar rangkaian serupa pada peringatan hari Pahlawan 10 November. Saat itu, LPM banyak memberikan penghargaan kepada para veteran di sekitar wilayah ini.
Kamal melanjutkan, dengan adanya acara ini, Dompet Dhuafa berharap masyarakat setempat dapat lebih mengenal dan tak lupa dengan sejarah yang ada di wilayahnya sendiri. Di samping itu, nilai-nilai yang terkadung pada Pancasila juga selalu tertanam pada diri masing-masing masyarakat, sehingga seterusnya dapat diamalkan dalam berkehidupan sehari-hari.
Sementara semua warga asyik larut dalam perlombaan, tim Layanan Kesehatan Cuma-cuma (LKC) Dompet Dhuafa hadir membuka layanan kesehatan gratis. Sebagian besar para lansia sangat antusias memanfaatkan layanan ini. Namun tak sedikit juga bapak-bapak turut mendapatkannya. Setidaknya ada 86 warga yang mendapatkan layanan cek kesehatan.
Atas terlaksananya acara ini dengan sukses serta meriah, begitu pula masyarakat dengan gembira mengikuti rangkaian acara hingga selesai, Bapak Kades Nana Suryana menyampaikan terima kasih kepada Dompet Dhuafa dan para donaturnya. Menurutnya, kegiatan ini sama meriahnya dengan kegiatan agustusan. Dengan ini, ia berpesan kepada warganya untuk selalu menanamkan nilai-nilai Pancasila serta diamalkan di kehidupan bersosial sehari-hari.
“Tak ada yang salah dengan semua nilai yang terkandung dalam Pancasila. Apalagi nilai spiritual dan sosialnya. Saya yakin nilai-nilai itu ada semua pada Dompet Dhuafa. Dan Alhamdulillah, hari ini Dompet Dhuafa berhasil mengimplementasikannya yang dikemas dalam rangkaian-rangkaian acara para peringatan Hari Pancasila ini. Maka itu, saudara-saudara sekalian. Mari kita amalkan nilai-nilai yang ada di Pancasila. Insya Allah kita akan menjadi manusia yang sebaik-baiknya,” tuturnya.