REPUBLIKA.CO.ID, MAKKAH — Jumlah jamaah haji lansia (lansia) yang diberangkat tahun ini sekitar 45 ribu orang. Untuk menfasiliasi mereka melaksanakan tawaf dan sai di Masjidil Haram, pemerintah Arab Saudi pun telah menyiapkan skuter listrik.
Namun kemudian muncul pertanyaan, bolehkah melaksanakan tawaf dan sai memakai skuter listrik? Tim Bimbingan Ibadah (Bimbad) Daerah Kerja (Daker) Makkah PPIH Arab Saudi, KH Moqsith Ghazali menjelaskan, Nabi Muhammad SAW dulu juga pernah menggunakan tawaf menggunakan unta.
"Nabi dulu kan pernah tawaf dengan menggunakan unta. Saya kira itu menjadi dasar bagi jamaah lansia untuk tidak memaksakan diri tawaf dengan jalan kaki atau sai dengan jalan kaki," ujar Kiai Moqsith saat ditemui usai mengisi kegiatan Visitasi dan Edukasi di Masjid Wanita Hotel Al Kiswah, Makkah, Arab Saudi, Senin (3/6/2024).
Menurut dia, Pemerintah Kerajaan Arab Saudi sudah memberikan layanan yang terbaik bagi jamaah lansia. Dia menjelaskan, jamaah lansia bisa memanfaatkan fasilitas skuter listrik karena yang penting adalah tawafnya."Karena yang terpenting kan muter-nya, tawafnya dilaksanakan," ucap jebolan Ponpes Salafiyah Syafiiyah Sukorejo Situbondo ini.
Dia menambahkan, Nabi Muhammad SAW juga telah mencontohkan bahwa tawaf menggunakan kendaraan juga bisa dilakukan. "Untungnya Nabi pernah menyontohkan menggunakan unta. Unta itu kurang lebih sekarang sama dengan skuter listrik," kata Kiai Moqsith.
Dengan demikian, maka hukum tawaf dan sai dengan berkendara adalah boleh. Namun, bagi jamaah haji yang masih sehat dan bugar, sebaiknya tetap memprioritaskan tawaf dan sai dengan berjalan kaki, agar tidak terkesan menggampangkan proses ibadah tersebut.
Cuaca di Makkah sendiri saat ini sudah lebih dari 40° celsius. Dengan cuaca ekstrem di Makkah, Kepala Seksi Kesehatan Daker Makkah, Nurul Jamal sebelumnya juga telah menganjurkan kepada jamaah Indonesia agar tidak memaksakan diri ketika melaksanakan ibadah di Masjidil Haram."Dianjurkan gunakan skuter," ujar Jamal.