Ahad 02 Jun 2024 06:59 WIB

Sebelum Ada Pesawat Terbang, Seperti Apa Perjalanan Haji?

Perjalanan haji via jalur darat menyebabkan timbulnya kota-kota transit jamaah.

Lukisan Masjidil Haram dari masa akhir abad ke-19.
Foto:

Muslimin dari pesisir Anak Benua India dan Asia Tenggara umumnya menggunakan jalur laut. Begitu pula dengan jamaah dari Afrika Timur. Mereka mengikuti rute yang biasa dilalui kapal-kapal niaga di Samudra Hindia hingga Laut Arab.

Eric Tagliacozzo dalam The Longest Journey mengatakan, sejarah Asia Tenggara sebelum 1511, yakni tahun jatuhnya Malaka ke tangan Portugis, cukup sukar diteliti lantaran amat sedikitnya sumber-sumber tertulis. Oleh karena itu, cukup sukar memastikan bagaimana awal mulanya rute haji via Samudra Hindia yang dilalui Muslimin asal Kepulauan Indonesia.

Sejauh ini, biografi karya seorang Hadramaut pada akhir abad ke-15 menjadi sumber tertua yang berhasil diteliti terkait orang Indonesia pertama yang naik haji. Sumber itu menyebutkan, ada seorang Muslim Jawi (Nusantara) di Hijaz antara tahun 1277 dan 1367 M. Meskipun teks tersebut tidak menegaskan apakah orang itu menunaikan haji atau tidak, menurut Tagliacozzo, amatlah muskil dipercaya bila ia tak melakukannya selama di Tanah Suci.

Barulah 100 tahun kemudian, berbagai catatan orang Nusantara naik haji mengemuka. Misalnya, Syekh Hamzah Fansuri yang berhaji pada awal abad ke-16. Ulama tarekat sekaligus penyair itu mengikuti pelayaran dari Aceh (atau Siam) ke Arab. Pencipta “Syair Perahu” itu bahkan sampai menyambangi Masjid al-Aqsha.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement