Sabtu 01 Jun 2024 21:22 WIB

Sebagian Jamaah Haji yang Sakit Masih di Madinah

PPIH masih mendata jamaah haji yang masih dirawat.

 Jamaah haji Indonesia yang sakit yang sebelumnya dirawat di Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Madinah diberangkatkan ke Makkah
Foto: Republika/Agung Sasongko
Jamaah haji Indonesia yang sakit yang sebelumnya dirawat di Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Madinah diberangkatkan ke Makkah

REPUBLIKA.CO.ID, MADINAH -- Kepala PPIH Daerah Kerja Madinah Ali Machzumi mengatakan sebagian calon haji yang sakit dan membutuhkan perawatan masih bertahan di Madinah, menunggu hingga kondisinya stabil untuk diberangkatkan menuju Makkah.

"Kami sedang mendata berapa jamaah yang masih dirawat di Klinik Kesehatan Haji Indonesia dan rumah sakit di Arab Saudi," ujar Ali di Madinah, Sabtu.

Baca Juga

Sebelumnya, seluruh rombongan calon haji gelombang 1 yang tiba di Madinah telah diberangkatkan ke Makkah untuk melaksanakan umrah wajib dan persiapan menyambut puncak haji.

Rombongan gelombang terakhir jamaah calon haji yang berada di Madinah, sudah diberangkatkan menuju Makkah. Total ada 4.743 orang yang tergabung dalam 12 kloter.

Menurut Ali, ada sejumlah skema yang disiapkan agar seluruh peserta calon haji bisa diberangkatkan ke Makkah dan mengikuti seluruh rangkaian puncak haji.

Skema pertama, jamaah yang kondisinya membaik sebelum 7 Juni, atau tiga hari jelang ditutupnya gerbang masuk Kota Makkah, akan diantarkan oleh petugas KKHI ke Makkah.

"Sebelum berangkat, mereka difasilitasi untuk miqat dan berihram oleh pembimbing ibadah dari PPIH," kata dia.

Skema kedua, PPIH Arab Saudi menyiapkan pengantaran jamaah di rumah sakit yang kondisinya masih belum memungkinkan. Mereka akan diberangkatkan menggunakan ambulans khusus menuju rumah sakit di Makkah.

Sedangkan untuk pelaksanaan ibadah di masa puncak haji, jamaah yang dirawat di RS akan dilihat terlebih dulu kondisinya. Jika tidak memungkinkan,  mereka akan diikutkan safari wukuf yang difasilitasi petugas haji.

"Sebaliknya, jika sembuh, mereka bisa bergabung dengan rombongan," kata Ali.

sumber : Antara

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement