Namun, aksi protes tersebut dibubarkan secara paksa setelah pihak universitas meminta kehadiran CRS menyusul tekanan dari pemerintah Prancis. Sumber dari organisasi mahasiswa pro-Palestina Sciences Po mengonfirmasi pemerintah pusat mengakui adanya tekanan.
Pejabat universitas mengatakan dalam sebuah pernyataan, bahwa polisi akan mengevakuasi lokasi tersebut setelah kemah mahasiswa dituduh menyebabkan ketegangan.
Menurut anggota Komite Sains Po Palestina, pemerintah juga mengatakan kepada mahasiswa bahwa mereka tidak dapat menjamin apa yang akan dilakukan CRS terhadap mahasiswa begitu mereka memasuki kampus universitas.
Sesuai peraturan, polisi hanya diperbolehkan masuk ke kampus universitas jika pemerintah secara khusus meminta kehadirannya. Begitu polisi memasuki kampus, maka kewenangan ada pada kebijaksanaan polisi untuk menangani situasi tersebut.
Rekaman mahasiswa menampilkan banyak dari mereka yang diseret oleh petugas CRS dan dilemparkan ke jalan telah beredar di media sosial. Hal ini memicu kemarahan atas respons universitas yang lebih luas terhadap protes pro-Palestina karena gelombang kemarahan telah menyebar ke seluruh kampus.
Di AS, protes meletus di Columbia University pekan lalu. Pada Jumat, lebih dari 100 orang ditangkap di Columbia.
Terjadi penangkapan juga di New York University (NYU) dan Yale, sementara ratusan mahasiswa juga melakukan pendudukan di Universitas Southern California.