Adapun salah satu ayat dalam Alquran yang mengulas Nabi Musa dan peristiwa di masa itu, yaitu pada Surat Al Baqarah ayat 67. Ayat ini berisi kisah bangsa Yahudi saat diperintahkan untuk menyembelih seekor sapi.
Allah SWT berfirman:
وَاِذْ قَالَ مُوْسٰى لِقَوْمِهٖٓ اِنَّ اللّٰهَ يَأْمُرُكُمْ اَنْ تَذْبَحُوْا بَقَرَةً ۗ قَالُوْٓا اَتَتَّخِذُنَا هُزُوًا ۗ قَالَ اَعُوْذُ بِاللّٰهِ اَنْ اَكُوْنَ مِنَ الْجٰهِلِيْنَ
"Dan (ingatlah) ketika Musa berkata kepada kaumnya, “Allah memerintahkan kamu agar menyembelih seekor sapi betina.” Mereka bertanya, “Apakah engkau akan menjadikan kami sebagai ejekan?” Dia (Musa) menjawab, “Aku berlindung kepada Allah agar tidak termasuk orang-orang yang bodoh." (QS. Al Baqarah ayat 67)
Ulama Al-Azhar Mesir Syekh Muhammad Mutawalli Asy-Sya'rawi (almarhum) menjelaskan, Allah SWT tidak menyebutkan mengapa Dia memerintahkan bangsa Yahudi untuk menyembelih sapi betina.
"Namun, kita harus membaca ayat-ayat ini hingga akhir cerita untuk mengetahui alasan di balik firman-Nya pada Surat Al Baqarah ayat 72-73," jelas Syekh Asy-Sya'rawi, dilansir laman Masrawy.
Dalam ayat 72-73 Al Baqarah, dikatakan sebagai berikut:
"Dan (ingatlah) ketika kamu membunuh seseorang, lalu kamu tuduh-menuduh tentang itu. Tetapi Allah menyingkapkan apa yang kamu sembunyikan. Lalu Kami berfirman, “Pukullah (mayat) itu dengan bagian dari (sapi) itu!” Demikianlah Allah menghidupkan (orang) yang telah mati, dan Dia memperlihatkan kepadamu tanda-tanda (kekuasaan-Nya) agar kamu mengerti." (QS. Al Baqarah ayat 72-73)
Dalam setiap masalah, seharusnya...