Pembakaran Alquran yang dilakukan Momika memicu kemarahan dan kecaman yang meluas di negara-negara Muslim. Para pengunjuk rasa Irak menyerbu kedutaan Swedia di Baghdad dua kali pada Juli lalu.
Pemerintah Swedia mengutuk penodaan Alquran, tetapi menekankan hukum negara mengenai kebebasan berbicara dan berkumpul. Badan intelijen Swedia meningkatkan tingkat peringatan terornya pada pertengahan Agustus menjadi empat pada skala lima setelah reaksi marah membuat negara itu menjadi target yang diprioritaskan.
Badan Migrasi Swedia mencabut izin tinggal Momika pada Oktober, mengutip informasi palsu dalam pengajuan aslinya, tetapi dia diberikan izin tinggal sementara karena ada halangan untuk penegakan dari deportasi ke Irak. Sebulan sebelumnya, Irak telah meminta ekstradisinya atas salah satu pembakaran Alquran.